Kasus Pembunuhan

Menguak Fakta Pembunuhan Berantai, Sempat Diracuni untuk Jadi Tumbal Buang Sial Wowon Cs?

Tim penyelidik kembali menemukan fakta baru bahwa tetangga Solihin, Ujang Zaenal Mustofa (54), perna menjadi target trio pembunuh berantai

Kompas.com
Ujang Zainal, tetangga Solihin, menceritakan detik-detik dirinya meminum kopi beracun yang diduga milik pembunuh berantai Bekasi, Jumat (20/1/2023).(Tangkapan layar YouTube Kompas TV) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tim penyelidik kembali menemukan fakta baru bahwa tetangga Solihin, Ujang Zaenal Mustofa (54), ternyata memang pernah menjadi target pembunuhan berencana yang melibatkan tiga orang pelaku, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Sholehudin.

Solihin berencana membunuh Ujang atas perintah Wowon, dengan alasan untuk membuang sial usai aksi pembunuhan tiga orang di Bekasi tidak berjalan lancar.

”Alasannya untuk membuang sial pasca kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (22/1/2023), dikutip dari TribunJabar.id, Senin (23/1/2023).

Wowon menganggap, teriakan Neng Ayu Susilawati, salah satu korban yang selamat dalam aksinya di Bekasi, sebagai suatu kesialan yang membuat warga tahu bahwa Ai Maemunah (40), beserta kedua anaknya, M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15), telah dalam kondisi berbusa.

Baca juga: UPDATE Pembunuhan Berantai Wowon cs, Ahli Psikologi Forensik: Kemungkinan 10-11 Episode Pembunuhan

Baca juga: UPDATE Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Polisi Sebut Pelaku Berhasil Raup Rp 1 Miliar dari Para Korban

Hal itulah yang melandasi Wowon memerintahkan Solihin membunuh orang yang membencinya sebagai tumbal.

Racun dalam kopi saset

Solihin kemudian memilih melakukan percobaan pembunuhan kepada Ujang menggunakan kopi saset yang telah dimasukkan racun terlebih dahulu.

Setelah memasukkan dua bungkus racun ke dalamnya, kopi itu pun kemudian diletakkan di pagar rumah Ujang.

"Ternyata kopi saset tersebut memang diseduh dan diminum oleh korban, Ujang Zaenal," ujar Trunoyudo.

Baca juga: Halimah Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Keluarga Masih Menunggu Pembongkaran Makam di KBB

Tak lama berselang, racun di dalam kopi itu mulai menimbulkan efek mual pada perut Ujang, dan ia pun segera dilarikan ke rumah sakit oleh istrinya.

"Korban sempat dirawat empat hari di rumah sakit Dokter Hafiz. Atas keterangan kedua tersangka dan dikonfirmasi dengan keterangan korban, bahwa tersangka atas nama Solihin melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangga tersangka, Ujang Zaenal, atas perintah tersangka Wowon alias Aki," tandasnya.

Terbongkarnya Kasus

Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.

Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.

Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.

Baca juga: Halimah Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Keluarga Masih Menunggu Pembongkaran Makam di KBB

Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.

Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain juga dilakukan para tersangka. Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.

Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.

Baca juga: Polisi Buka Kemungkinan Ada Tersangka Lain pada Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida. Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.

Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya. Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.

Selanjutnya, satu korban lainnya ternyata Halimah yang juga merupakan istri kelima Wowon yang dibunuh oleh Duloh.

Duloh mengatakan kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit. Padahal, Halima tewas akibat dicekik oleh Duloh.

Baca juga: Kriminolog UI: Ada Aroma Pesugihan dalam Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Saat ini, jasad Halimah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng. Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.

Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya, dan hingga kini total korban yang dibunuh oleh Wowon cs ada sebanyak sembilan orang.

Janji Bisa Buat Kaya hingga Serial Killer

Polisi memastikan sekeluarga keracunan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat merupakan korban pembunuhan dengan cara diracun dengan pestisida.

Ketia pelaku pembunuhan diketahui adalah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan ini adalah serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.

Baca juga: Minim Laporan Warga Soal Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Pengamat Soroti Kepercayaan Publik ke Polisi

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer denagn motif janji janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil Imran di Polda Metro Jaya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Fadil mengatakan  Wowon tega melakukan aksinya itu karena para korban ini dianggap berbahaya karena mengetahui praktek kejahatan tersebut.

"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya(*)

Sumber : TribunJabar.id, Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved