Pembunhan Berantai Wowon

Minim Laporan Warga Soal Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Pengamat Soroti Kepercayaan Publik ke Polisi

Terkuaknya kasus pembunuhan berantai oleh Wowon dkk, menambah pr institusi Polri yang belum terselesaikan, menambah yakni kepercayaan publik

Kompas.com
Seorang warga memerlihatkan lobang di pekarangan rumah tersangka pembunuhan berantai Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban.(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Terkuaknya kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs di Cianjur dan Bekasi, memunculkan kembali sejumlah pekerjaan rumah bagi institusi Polri yang belum terselesaikan.

Salah satunya adalah meningkatkan lagi kepercayaan publik agar mau berpartisipasi dalam melaporkan setiap kecurigaan, ataupun dugaan tindak pidana yang terjadi di lingkungannya.

"Jadi kejelian kepolisian ini layak diapresiasi, tapi di sisi lain upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga memiliki sense of awarness yang tinggi itu perlu lebih ditingkatkan," ujar pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: 4 Fakta Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Korban Keluarga Sendiri hingga Praktik Penipuan

Menurut Bambang, salah satu faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam melaporkan setiap informasi adalah tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian.

Dalam kasus pembunuhan berantai Wowon cs, Bambang menilai, partisipasi masyarakat untuk melapor masih terbilang rendah.

Hal itu  menurutnya bisa terlihat dari tidak adanya warga yang melaporkan hilangnya empat korban di Cianjur.

Baca juga: Cerita Halimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Alami Sakit Aneh dan Uang Rp30 Juta Dibawa Kabur

Keempat korban itu dibunuh oleh Wowon cs dan dikubur di lubang dengan rumahnya.

Hal ini karena masyarakat merasa khawatir bakal direpotkan oleh hal-hal yang tidak perlu, atau yang seharusnya menjadi tugas kepolisian.

"Jadi itu pentingnya membangun kepercayaan publik itu di situ. Kalau masyarakat aware-nya semakin tinggi, partisipasinya makin tinggi. Sehingga tidak akan sampai jatuh korban sebanyak itu," kata Bambang.

Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama adiknya, M Dede Solehudin, dan Duloh di Cianjur dan Garut.

Baca juga: Keluarga di Garut Baru Tahu Siti Jadi Korban Pembunuhan Berantai Oleh Wowon Cs, Begini Kronologinya

Tiga korban bernama Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17) tewas. Sedangkan satu korban NR (5) selamat dan kini dirawat di rumah sakit.

Dalam kasus di Cianjur, pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.

Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut, dan saat itulah para korban dihabisi.

Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Noneng, Wiwin, Bayu (2), Farida, serta terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.

Baca juga: Daftar 9 Korban Pembunuhan Berantai Wowon dan Kawan-kawan di Cianjur, Garut, dan Bekasi

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved