Cerita Halimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Alami Sakit Aneh dan Uang Rp30 Juta Dibawa Kabur
Cerita Halimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Alami Sakit Aneh dan Uang Rp30 Juta Dibawa Kabur
Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Hilman Kamaludin
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Halimah, korban pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs, sempat bercerita kepada keluarganya yang berada di Kabupaten Bandung Barat.
Sebelum meninggal dunia pada tahun 2016 silam di Kabupaten Cianjur, Halimah yang merupakan istri dari Wowon, bercerita mengenai masalah rumah tangganya.
Halimah meninggal dunia karena sakit. Tapi, belakangan warga Kampung Saar Mutiara, RT 3/7, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, KBB itu diketahui tewas di tangan Solihin alias Duloh (53), partner in crime Wowon.
Baca juga: Daftar 9 Korban Pembunuhan Berantai Wowon dan Kawan-kawan di Cianjur, Garut, dan Bekasi
Misbah (43), adik kandung Halimah, mengatakan, sebelum meninggal dunia, Halimah sempat merintih kesakitan karena saat itu perutnya membesar, matanya ada yang aneh, dan kencing pun berdarah.
"Saya sempat nanya kok bisa begini. Dijawab sama kakak saya (Halimah), katanya sudah enggak kuat," ujarnya saat ditemui di Kampung Saar Mutiara, Sabtu (21/1/2023).
Keluarga Halimah meyakini pada 2016, dia hanya sakit biasa dan Misbah sendiri menduga kakaknya itu sakit tumor.
Baca juga: Perjalanan Wowon Pembunuh Berdarah Dingin, Skenario Keracunan Bekasi Nyaris Kecoh Polisi
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kondisi Halimah baik-baik saja.
"Justru itu kata dokter juga, ini (penyakitnya) memang aneh. Terus pas saya datang ke sana juga (Cianjur) mata Halimah juga seperti liar gitu," kata Misbah.
Bukan hanya itu, lanjut Misbah, selama Halimah masih hidup, terdapat kejanggalan dalam rumah tangga Halimah bersama Wowon, terutama dalam hal materi atau masalah keuangan.
Baca juga: Modus Dukun Supranatural Janjikan Harta Kekayaan Terendus di Kasus Pembunuhan Berantai
"Jadi pas Halimah sakit, rumahnya dijual oleh Wowon dan uangnya dibawa Rp 30 juta. Sehingga keluarga merasa sakit hati, apalagi pas nikah tidak tahu dan tahu-tahu kakak saya sudah sakit," ucapnya.
Sementara setelah Halimah meninggal di Cianjur, pihak keluarga langsung membawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan di TPU Kampung Saar Mutiara.
Namun, belakangan polisi berencana membongkar makam Halimah untuk melakukan serangkaian penyelidikan.
Baca juga: Potret Sadisnya Pembunuhan Berantai di Bantargebang Bekasi, Polisi Curigai Masih Ada Korban Lainnya
Kepala Desa Karangtanjung, Rismawan, mengatakan, sejak Jumat (20/1/2023), dia dan kepala desa lain di wilayah Cililin dimintai oleh pihak kepolisian menemukan keberadaan makam seorang warga bernama Halimah.
"Kebetulan memang dari kemarin itu kami sudah diarahkan oleh Apdesi mencari makam dengan nama Halimah. Nah saya ingat ada (Halimah), tapi meninggalnya 2016. Dari situ saya koordinasi dulu dengan pihak keluarganya, dan ternyata benar itu Halimah yang dicari," kata Rismawan.
Baca juga: UPDATE Tim Puslabfor Mabes Polri Bawa Sampel Tanah di Lokasi Penemuan Mayat Pembunuhan Berantai
Namun, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi soal adanya rencana pembongkaran makam Halimah.
"Soal kabar pembongkaran belum dapat. Tapi itu kewenangan dari keluarga karena mungkin untuk pengembangan kasus ini. Hanya saja dari desa akan mendampingi semua prosesnya," katanya. (*)