Perjalanan Wowon Pembunuh Berdarah Dingin, Skenario Keracunan Bekasi Nyaris Kecoh Polisi
Perjalanan pembunuh berdarah dingin yang diperkirakan berumur lebih dari setengah abad, yang diduga telah menghabisi enam nyawa keluarganya sendiri
Penulis: ferri amiril | Editor: ferri amiril

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Perjalanan pembunuh berdarah dingin yang diperkirakan berumur lebih dari setengah abad, yang diduga telah menghabisi enam nyawa keluarganya sendiri berakhir di Bekasi. Pria yang belakangan diketahui bernama Wowon ini ditangkap jajaran kepolisian dengan cepat setelah Polda Metro menerima informasi dari keluarga korban di Cianjur.
Tiga nyawa yang merupakan istri dan dua anak tiri Wowon melayang di Bekasi. Wowon mencoba mengecoh polisi dan warga, nyaris saja skenario keracunan ia jalankan mulus di Bekasi, Kamis (12/1/2023) lalu. Warga mengira yang tewas keracunan adalah sekeluarga terdiri dari suami istri dan dua anaknya. Namun sehari kemudian, Jumat (13/1/2023) keluarga korban di Cianjur teriak. Mereka menginformasikan bahwa pria yang tewas bukan suami korban melainkan adik korban.
Sabtu (14/1/2023), pihak kepolisian Bekasi Kota dan Polda Metro yang menerima informasi tersebut langsung bergerak cepat. Kapolresta Bekasi langsung memerintahkan jajarannya untuk mengejar Wowon. Tak berselang lama Wowon pun tertangkap. Pria yang diketahui merupakan keturunan Mataram ini pun diperiksa secara marathon oleh jajaran kepolisian.
Kamis (19/1/2023), kabar menggemparkan kembali terdengar di Cianjur. Puslabfor Mabes Polri bersama dengan jajaran kepolisian datang ke Cianjur bersama Wowon. Mereka menggali dua lubang makam di pekarangan rumah dan menemukan tiga jenazah di sebuah rumah yang terletak di Kecamatan Ciranjang.
Prediksi warga jenazah yang ditemukan adalah mantan istri dan mertua Wowon.
Baca juga: Ibu dan Dua Anak Asal Cianjur Ditemukan Tewas di Bekasi, Sang Suami Menghilang
Seketika bulu kuduk warga Ciranjang Cianjur pun berdiri, mereka tak mengira jika Wowon yang sehari-hari sempat berjualan buah di Kecamatan Cibeber ini tega menghabisi keluarganya sendiri. Apalagi keseharian Wowon yang hampir sama dengan warga lainnya.
Tribun sempat menelusuri keluarga korban di Cianjur. Aas (45) kakak almarhumah Ai (40) yang merupakan istri Wowon yang tewas keracunan sempat berujar jika suami adiknya tersebut merupakan perantau dan mengaku keturunan dari Mataram.
"Ia di sini belajar seni dalang, katanya belajar ilmu lain juga, bahasa Sundanya Ngelmu kitu," ujar Aas ditemui belum lama ini.
Ia mengatakan jika tempat tinggal Wowon selalu berpindah-pindah. Fakta tersebut diduga untuk menghilangkan jejak dan karena Wowon juga mempunyai permasalahan hutang.
"Katanya sempat juga tinggal di Desa Cipeuyeum Kecamatan Haurwangi, namun keluarga tak pernah berkunjung ke sana," kata Aas.
Baca juga: Jenazah Ibu dan Dua Anak Korban Keracunan Tiba di Cianjur, Ayah Kandung Sangat Terpukul
Wowon juga dikabarkan selalu pindah rumah dan ia hanya menyebut tinggal di Bandung. Dari keterangan terakhir ia mengontrak di Bekasi dan baru tiga hari sebelum kejadian keracunan yang menewaskan ibu dan dua anaknya ditemukan.
Proses autopsi penggalian jenazah di Ciranjang Cianjur menjadi fakta baru dan terus dikembangkan pihak kepolisian. Tertangkapnya Wowon sedikitnya melegakan hati keluarga korban, kini mereka menuntut pelaku dihukum seberat-beratnya.(*)
Baca juga: Cerita Pemilik Konveksi Asal Bandung, Niat Mencari Motor Malah Kabar Duka yang Diterima
Kronologis Singkat Tertangkapnya Sang Pembunuh Berdarah Dingin
BREAKING NEWS - Pelajar Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 569 Orang, 19 Masih Dirawat |
![]() |
---|
Daftar 5 Makanan MBG yang Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa di Garut Keracunan |
![]() |
---|
Wakil Bupati Garut Tengok Pelajar Keracunan Makanan, Biaya 100 Persen Ditanggung Pemkab |
![]() |
---|
Dinkes Garut Sebut Korban Keracunan MBG Capai 150 Orang, 14 Pelajar Dirawat Intensif |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Puluhan Pelajar di Garut Alami Keracunan Diduga Seusai Konsumsi MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.