Tragedi Longsor Bojongkondang Sumedang Tepat 2 Tahun, Masih Ada Warga Belum Dapat Rumah Relokasi
Tragedi Longsor Bojongkondang Sumedang Tepat 2 Tahun, Masih Ada Warga Belum Dapat Rumah Relokasi
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumdang, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Tepat pada tanggal 9 Januari dua tahun lalu, terjadi tragedi longsor Bojongkondang di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang.
Longsor itu terjadi pada 9 Januari 2021 sore dan malam. Longsor dipicu hujan deras sepanjang siang dan menelan 40 korban jiwa.
Telah dua tahun berlalu, warga terdampak longsor masih ada yang belum mendapatkan rumah relokasi.
Baca juga: 45 Ribu Kendaraan Lintasi Tol Cisumdawu Seksi 2-3 Sumedang saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023
Sebagian besar warga sudah mendapatkannya, tapi 24 keluarga yang sebelumnya tinggal di perumahan Kampung Daud, kini terkatung-katung.
"Belum ada informasi ke kitanya, belum ada kepastian sampai kapan," kata Bangkit Pasaribu (40) warga terdampak longsor Bojongkondang, Senin (9/1/2023) saat dihubungi.
Mengapa warga perumahan Kampung Daud belum dapat rumah relokasi?
Baca juga: Rumah-rumah Penduduk di Kampung Cipareuag Sumedang Terancam Kena Tebing Ambrol, Hasil Tinjaunan BPBD
Alasannya adalah pengembang perumahan tersebut belum menghibahkan tanahnya kepada Pemkab Sumedang untuk diganti lahan yang baru dan dibangunkan rumah.
Sementara warga yang lain, mereka sudah sejak awal bersedia menghibahkan tanahnya yang terkena longsor kepada Pemkab Sumedang. Mereka kini mendapatkan rumah relokasi di area yang lebih aman.
"Kami sudah bicara juga dengan anggota DPRD dari Golkar, tapi belum ada lagi kelanjutannya," kata Bangkit.
Baca juga: Ini Rangkaian Agenda Besar Peringatan Hari Lahir PPP di Sumedang
Bangkit mendapatkan kabar bahwa pengembang akan menghibahkan tanah kompleks Kampung Daud, tetapi bagi warga yang sudah lunas, bukan warga yang masih menunggak ke KPR.
"Selama dua tahun ini saya tinggal di rumah susu (Rusun) di Cipanas Rancaekek, Kabupaten Bandung dengan uang sewa sebelumnya dari Pemkab Sumedang. Tapi sekarang, sejak Agustus 2022 lalu, saya bayar sendiri," katanya.
Dia yang kehilangan empat orang anggota keluarganya dalam tragedi longsor Bojongkondang berharap segera ada solusi agar dia kembali punya rumah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.