Gempa Cianjur
BMKG Resmi Rilis Peta Bahaya Gempa Cianjur akibat Sesar Cugenang, Ini Daftarnya
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peta bahaya gempa Cianjur dari sesar Cugenang, pada Minggu (8/1/2023).
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peta bahaya gempa Cianjur dari sesar Cugenang, pada Minggu (8/1/2023).
Berdasarkan pernyataan resmi BMKG, pembuatan peta bahaya gempa ini dipicu Gempa Cianjur M 5,6 pada 21 November 2022 yang menimbulkan banyak kerusakan serta korban jiwa.
Tim BMKG kemudian melakukan analisis rekomendasi wilayah yang perlu direlokasi, dan turut menyusun rekomendasi lokasi calon hunian tetap bagi warga yang direlokasi.
Baca juga: BMKG Pastikan Gempa Bumi Cianjur Diakibatkan Patahan Aktif yang Baru Terpetakan
Baca juga: Waspada, Ada 20 Sesar Aktif di Majalengka, Sesar Skala Besar Memanjang Hingga ke Subang
Pertimbangan penetapan zona relokasi berdasarkan posisi dan pelamparan zona patahan yang berbasis :
- Analisis focal mechanism dan sebaran aktivitas gempa-gempa susulan
- Analisis makroseismik terhadap pola sebaran intensitas guncangan dan tingkat kerusakan bangunan
- Analisis directivity frekuensi gelombang gempa
- Analisis spektrum gelombang seismik
- Analisis deformasi permukaan tanah berdasarkan interpretasi foto udara dan survei lapangan.
Baca juga: PUPR Imbau Jalur Sesar Cimandiri Jadi Zona Merah Non Hunian
Lokasi patahan
Berdasarkan analisis tim BMKG, posisi dan jurus patahan ditetapkan sebagai berikut:
1. Posisi patahan
- Posisi patahan melintasi koordinat -6.839 derajat, 107.097 derajat di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku
- Patahan melalui koordinat -6.833 derajat, 107.095 derajat di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur
- Patahan melalui koordinat -6.802 derajat, 107.080 derajat di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang
- Patahan melalui koordinat -6.765 derajat, 107.063 derajat di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Sesar yang Diduga Penyebab Gempa Bumi di Indonesia
Jurus Patahan N 347 derajat E (Barat Laut-Tenggara) kurang lebih serupa dengan analisis Citra Satelit InSAR oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Jurus patahan juga serupa dengan analisis displacement data GPS oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan interpretasi anomali gaya berat (gravity) oleh Badan Geologi.
Lantas, bagaimana gambaran peta bahaya gempa Cianjur dari patahan atau sesar Cugenang?
Peta bahaya gempa Cugenang BMKG membagi peta bahaya gempa Cianjur dengan sumber gempa sesar Cugenang menjadi tiga zona kerentanan, yakni:
Baca juga: Penjelasan Pakar Gempa ITB Soal Sesar Aktif yang Akibatkan Gempa Bumi di Cianjur
1. Zona terlarang (merah)
Zona terlarang meliputi Zona Sempadan Patahan Aktif Cugenang sejauh 0-10 meter, yang memiliki kerentanan sangat tinggi terhadap deformasi tanah dan getaran gempa.
Selain itu, wilayah ini juga terpantau memiliki kerentanan tinggi terhadap gerakan tanah atau longsor.
Khusus zona ini, BMKG merekomendasikan menjadi zona yang dikosongkan atau direlokasi, serta dilarang ada pembangunan kembali maupun pembangunan baru, dan sebagai gantinya tim BMKG memberikan saran agar zona sejauh 0-10 meter ini diprioritaskan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), monumen, atau kawasan lindung.
BMKG
Gempa Cianjur
Lokasi patahan
Posisi patahan
Jurus patahan
Peta bahaya gempa Cugenang
zona kerentanan
| PUPR Imbau Jalur Sesar Cimandiri Jadi Zona Merah Non Hunian |
|
|---|
| Mengenal Jenis-jenis Sesar yang Diduga Penyebab Gempa Bumi di Indonesia |
|
|---|
| Penjelasan Pakar Gempa ITB Soal Sesar Aktif yang Akibatkan Gempa Bumi di Cianjur |
|
|---|
| Waspada, Masih Banyak Sesar Aktif Belum Terpetakan, Peneliti LIPI: Tidak Cukup Pengetahuan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.