Sejarah Latto latto

Ternyata Permainan Latto-latto atau Nok-nok Sudah Ada Sejak Era 1960-an, Begini Sejarahnya

Mainan yang dikenal dengan nama Latto-Latto (sebagian orang menamainya Nok-Nok) tengah menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini.

Tribun Priangan.com/ai sani nuraini
Seorang anak bermain lato-lato di alun-alun Ciamis 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M. Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Mainan yang dikenal dengan nama Latto-Latto (sebagian orang menamainya Nok-Nok) tengah menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini.

Heri (49) penjual Latto-latto di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya mengatakan bahwa mainan yang sedang tren ini sudah ada sejak era 1960-an.

“Banyak yang beli, beberapa sudah sepuh-sepuh gitu, bilang kalau mainan ini nostalgia buat mereka, karena sudah ada sejak 60-an,” lengkap Heri saat ditemui TribunPriangan.com pada Senin (2/1/2023).

Baca juga: Cara Update Aplikasi WhatsApp GB Tanpa Install Ulang, Segera Simak Begini Langkahnya

Diketahui, Heri baru berjualan Latto-latto ini sejak mainan tersebut menjadi tren di kalangan masyarakat.

Sebelumnya, lanjut Heri, ia berjualan kacamata di lokasi yang sama dengan lapak jualan Latto-lattonya.

“Dulu jualan kacamata, sekarang tambah sama jualan Latto-latto,” ucap Heri.

Baca juga: Ada Peringatan Apa di Tanggal 2 Januari 2023? Berikut Ini Fakta Sejarahnya

Tambahnya, Latto-latto yang dijualnya seharga Rp.10.000 ramai dibeli anak-anak, mengingat saat ini tengah liburan awal tahun.

“Yang perlu diketahui itu, kalau mau main Latto-latto ini, kita harus pakai pelindung di tangannya. Minimal pakai kardus, karena ini kan bahannya keras, bisa bengkak kalau pas lagi main malah membentur lengan kita,” jelas Heri menutup perbincangan. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved