Mobil Listrik Kampus Indonesia Diadu Balap, Dorong Migrasi Kendaraan Konvensional ke Listrik

Mobil Listrik Buatan Indonesia Diadu Balap, Dorong Migrasi Kendaraan Konvensional ke Listrik

Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Mobil listrik buatan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, diadu balap, di sirkuit Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Kota Bandung, Sabtu (10/11/2022). 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Mobil listrik buatan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia diuji coba langsung di Sirkuit Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Kota Bandung, Senin (10/11/2022).

Mobil listrik itu diuji coba kemampuannya dengan diadu balap pada trek sepanjang 760 meter, lebar lintasan 5,5 meter, dan 10 tikungan selama enam putaran.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hedy Rahadian mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan hari jalan 2022 yang diperingati setiap 20 Desember.

Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Jalan Kaki dan Pakai Mobil Listrik untuk Wujudkan Green Energy

Adapun tema kegiatan ini adalah Ekshibisi Kendaraan Listrik dan Latihan Bersama Mobil Listrik Antar Perguruan Tinggi di Sirkuit Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Bandung, 10-11 Desember 2022.

"Kita melakukan eksebisi kendaraan listrik dan latihan bersama antar perguruan tinggi, bekerja sama dengan stakeholder IMI, HDCI, dan sponsor PLN, tujuannya sebagai bentuk sosialisasi program pemerintah terkait dengan kendaraan listrik serta peningkatan pemahaman masyarakat terkait teknologi jalan," ujar Hedy saat di sela kegiatan.

Kegiatan ini juga, kata dia, sekaligus mendukung pemerintah pusat yang tengah fokus pada proses migrasi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.

Baca juga: PLN UP3 Garut Launching SPKLU saat G-Fest 2022, Bupati: Garut Siap Dilalui Kendaraan Listrik

Menurutnya, migrasi ke kendaraan listrik berdampak pada menurunnya tingkat polusi udara yang berujung dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Kita ingin mempromosikan penggunaan kendaraan listrik, kita tahu Kendaraan listrik akan mengurangi tingkat polusi di jalanan kita yang saat ini cukup tinggi, artinya itu akan berdampak kepada meningkatnya kualitas hidup khususnya di perkotaan maupun di daerah padat," katanya.

Migrasi ke kendaraan listrik juga, kata dia, berdampak pada menurunnya angka subsidi bahan bakar minyak (BBM). Apalagi, negara Indonesia saat ini masih mengandalkan BBM impor.

Baca juga: Menteri ESDM Pimpin Konvoi 200 Motor Listrik di Acara Electric Vehicle Funday Kota Bandung

"Kedua, kendaraan listrik bisa mengurasi subsidi BBM yang cukup besar kemudian juga sifatny juga impor, jadi kendaraan listrik ini cukup baik," ucapnya.

Pihaknya berkomitmen untuk menyukseskan program migrasi ke kendaraan listrik. Bina Marga akan ikut berkontribusi dalam penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Kendaraan listrik letak kebijakan ada di Kemenhub karena terkait dengan sarana, kita mendukung turut serta mempromosikan kendaraan listrik, kita juga akan sediakan juga nanti stasiun pengisian di kantor-kantor kita," katanya.

Baca juga: Transformasi PLN Mobile, Mudahkan Pelanggan Cek Tagihan Listrik dengan Cara Ini

Terdapat 14 perguruan tinggi yang mengikuti eksebisi ini. Ke-14 perguruan tinggi itu antara lain, Politeknik Negeri Bandung, Telkom University, Politeknik Negeri Madura, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Subang.

Kemudian, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Politeknik TEDC Bandung, Universitas Bangka Belitung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Pendidikan Indonesia. (*)

(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved