Pasca Ledakan Bom di Polsek Astanaanyar, Psikologi Biddokkes Polda Jabar Gelar Trauma Healing

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Kejadian aksi bom bunuh diri yang terjadi di kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12) lalu, membuat warga sekitar mengalami trauma tersendiri.

Bahkan, sejumlah warga mengikuti trauma healing yang diberikan oleh tim psikologi Biddokkes Polda Jabar di Astana anyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).

Kegiatan trauma healing tersebut diberikan kepada warga sekitar Polsek Astana Anyar, yang tentu berguna mengurangi dampak gangguan psikologi akibat bom bunuh diri.

Baca juga: Kesaksian Warga Sekitar Polsek Astanaanyar saat Ledakan Bom Bunuh Diri, Akui Alami Trauma

Baca juga: Segera Cek, Berikut Ini Fakta-fakta Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung

Paur Psikolog Personil Bab Psikologi Pro SDM Polda Jabar, yaitu Ine Dewi Kania menjelaskan, bahwa program trauma healing bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan dan stres.

Terutama bagi korban pasca bencana maupun akibat aksi terorisme seperti peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar.

Program trauma healing ini pun, kata dia, terdiri dari beberapa gerakan relaksasi.

Selanjutnya mengubah pola pikir pasien, yang mulanya masih mengingat terus peristiwa teror yang terjadi pada pasien menjadi lebih tenang pikirannya atau dialihkan pikirannya.

Meski begitu, pada awalnya warga masih merasa takut menghadapi tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Berdaya Ledak Tinggi, Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Diduga Pakai Bahan TTAP

Sehingga pihaknya pun membuat program ini per kelompok.

Harapannya, dengan program trauma healing yang akan dilakuan sekitar tiga hari tersebut bisa membuat warga berdiskusi dan saling menguatkan.

Sementara yang dikeluhkan oleh warga Astana Anyar pasca bom bunuh diri, yaitu, seperti getaran kaki, rasa takut, jantung berdebar-debar sehingga sulit untuk berfikir. (*)