Bom Bunuh Diri di Bandung
Kesaksian Warga Sekitar Polsek Astanaanyar saat Ledakan Bom Bunuh Diri, Akui Alami Trauma
Kisah salah satu pedagang atau warga sekitar Polsek Astana Anyar Yang merupakan tempat Aksi Bom Bunuh Diri yang meinggalkan trauma
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12) lalu masih membekas di ingatan masyarakat sekitar.
Akibatnya, dengan kejadian tersebut beberapa warga di sana masih belum berani membuka toko hingga membutuhkan trauma healing.
Ledakan tersebut terdengar keras, hingga menimbulkan kepanikan.
Baca juga: Segera Cek, Berikut Ini Fakta-fakta Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung
Salah satunya warga sekitar area Polsek Astanaanyar yaitu Mamah Kia, yang jadi salah satu warga pemilik usaha toko mainan Yadi Toys di sekitar kantor polisi Astanaanyar yang masih belum berani membuka tokonya secara penuh usai ledakan bom itu.
Tuturnya menambahkan, jika saat kejadian ledakan bom dari kantor polisi terdengar sangat keras.
Kondisi itu membuat serpihan langit-langit tokonya berjatuhan.
Seketika ia langsung melihat ke arah polsek, dan kondisinya sudah penuh kepulan asap.
Ditambahkannya, satu hari setelah kejadian, terpantau jika kondisi jalanan di sekitar kantor polisi sudah mulai aman.
Baca juga: Berdaya Ledak Tinggi, Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Diduga Pakai Bahan TTAP
Baca juga: Buntut Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Pintu Masuk Mapolres Ciamis Diperketat Dua Kali Lipat
Pihak kepolisian juga tidak memberikan imbauan terkait penutupan toko, serta sudah mulai membuka garis polisi yang sebelumnya dipasang untuk memblokir jalan.
Ia kemudian membuka tokonya satu jam dari jadwal biasa, dan masih belum mengeluarkan semua barang dagangannya. Beberapa toko juga disebut masih memilih untuk tutup. (*)