Pesta Rakyat Ngubyak Balong

Melihat Keseruan Bule-bule Asal Australia yang Ikut Ngubyak Balong di Kampung Cibunar Ciamis

Hari Minggu (4/12) siang, suasana di Kampung Cibunar Desa Sukajadi  Kecamatan Sadananya Ciamis berbeda dengan hari biasanya.

Tribun Priangan/ Andri M Dani
Melihat Keseruan Bule-bule Asal Australia yang Ikut Ngubyak Balong di Kampung Cibunar Ciamis 

Di Sakola Motekar Kampung Cibunar tersebut puluhan mahasiswa di Universitar Queensland tersebut belajar main jajangkungan (engkrang), main paciwit-ciwit lutung dan berbagai kaulinan barudak lembur (permainan tradisional tempo doeloe).

“Kaulinan barudak tersebut bukan tanpa makna. Tapi banyak filofosinya. Seperti paciwit-ciwit lutung. Salin mencubit, saling merasa sakit tapi tidak ada yang marah. Karena permainan. Dan dalam paciwit-ciwit lutung, diajarkan untuk tidak sombong. Yang lagi diatas jangan sombong, karena juga akan ke bawah. Yang dibawah harus bersabar dan tidak marah ketika dicubit, karena saatnya juga akan naik ke atas. Itu salah satu contoh. Di sini banyak jenis kaulinan barudak yang dipelajari,” jelas Deni We Je.

Di saat gadget (gawai) mewabah, kaulinan barudak menurut Deni bisa menjadi solusi agar anak-anak tetap bersosialisasi dan bertumbuh kembang tanpa banyak bergantung kepada  gawai  guna menghindari anak-anak terlalu tergantung pada HP, gawai sehingga menjadi individualis, asosial dan cenderung mengurung diri asyik sendiri.

“Di sini anak-anak tidak diharamkan pegang HP. Tapi dididik bagai mana menggunakan HP secara baik dan kapan saatnya menggunakan HP. Jadi ada pengelolaan waktu,” katanya.

Baca juga: Dayeuhkolot Siaga Banjir, Meski Berangsur Surut, Namun Warga Waswas Banjir Berpotensi Meninggi

Di Sakola Motekar, para mahasiswa dari Australia tersebut Minggu (4/12) ikut berbaur dengan warga menikmati aktivitas Pasar Kinanti, pasar setiap Minggu Wage (5 minggu sekali). Di Pasar Kinanti ini warga menjual produk-produk hasil buatan sendiri, hasil panen sendiri (kelompok wanita tani) dan berbagai produksi makanan sehat bergizi. Pembelinya pun kebanyakan warga setempat , dan juga warga yang datang dari luar. Belanja di Pasar Kinanti,  uang harus ditukar dulu dengan koin khusus yang terbuat dari kayu.

Juga ada kegiatan memilah sampah dari ibu-ibu pengelola Bank Sampah Motekar,  bermain musik gamelan “Pamanah Rasa” dan kegiatan diskusi alias ngariung. Ikut berocok tanam bersama KWT (kelompok wanita tani).

Banyak mungkin manfaat yang bisa diambil dari kegiatan Sakola Motekar tersebut, seperti memperkenalkan dan menghidupkan kembali berbagai jenis kaulinan barudak yang kini semakin tergerus oleh kemajuan teknologi seperti game online misalnya.

Baca juga: Menteri ESDM Pimpin Konvoi 200 Motor Listrik di Acara Electric Vehicle Funday Kota Bandung

Juga bagian dari promosi wisata dengan kehadiran sejumlah bule-bule dari Australia yang merasakan sensasi tradsi ngubyak balong maupun kaulinan budak dan sebagainya .

Di Sakola Motekar juga ada sosialisai hidu sehat lewat pemeriksaan keshatan dan pengenalan makanan –minuman sehat bergizi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved