Gempa Bumi Cianjur

Terpaksa Abaikan Mistis, Puluhan Korban Gempa Cianjur Masih Tidur dengan Kuburan

Terpaksa Abaikan Mistis, Puluhan Korban Gempa Cianjur Masih Tidur dengan Kuburan.

Tribun Jabar/Fauzi
Syamsudin (60, kiri), warga Desa Limbangsari, korban gempa Cianjur, terpaksa tinggal di kuburan. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Terdapat 16 Kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak akibat gempa bumi Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo, Senin (21/11/2022).

Paska gempa, bantuan-bantuan pun dikirim berbagai pihak guna membantu para korban gempa Cianjur.

Tenda-tenda didirikan guna dijadikan tempat tinggal sementara para korban gempa Cianjur, mengingat gempa susulan masih terus berdatangan.

Dari puluhan bahkan sampai ratusan yang didirikan, terdapat satu tenda pokso yang berbeda dengan lainnya.

Baca juga: Tim DVI Berhasil Identifikasi 10 Jenazah Hari Ini, Total Sudah 134 Korban Gempa Cianjur Dikenali

Berlokasi di Kampung Cikaret Girang, Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur, tenda-tenda tersebut dibangun kokoh tepat di atas kuburan.

Sebanyak tiga tenda yang dibangun di sana. Dibangun seadanya, tenda itu kerap kali bocor dan banjir ketika hujan deras turun di bumi Cianjur.

"Sejak hari pertama warga memang langsung menyelamatkan diri ke kuburan, dan sampai sekarang warga tidur di sini," ucap Syamsudin (60).

Syamsudin tak sendirian di sana. Dia bersama 12 Kepala Keluarga (KK) lain atau kurang lebih 50 korban gempa Cianjur terpaksa tidur di atas kuburan.

pengungsi di kuburan
Warga Desa Limbangsari, korban gempa Cianjur, terpaksa mengungsi di kuburan.

Selain tenda yang kurang layak, para korban gempa Cianjur ini hanya menggunakan tikar plastik yang mereka bawa dari rumahnya masing-masing.

Tikar tersebut dijadikan alas di sana, terlebih korban gempa Cianjur yang mengungsi di tenda itu terdapat belasan anak-anak dan balita, serta lansia.

Selama beberapa hari di sana, korban gempa Cianjur, terutama lansia, sudah mengeluhkan batuk dan demam.

"Di sini banyak anak-anak sama balita, dan lansia juga sekarang kondisinya sudah ada mengeluhkan batuk dan demam," ungkap kakek yang mengenakan kopiah hitam bercorak putih.

Meski kuburan identik dengan hal mistis, tapi mereka terpaksa mengabaikan hal itu.

Baca juga: Cerita Mistis di Lokasi Longsor Warung Sate Shinta, Dikenal Angker Warga Sekitar

Kendati demikian, hingga kini mereka masih dihantui gempa susulan yang masih terjadi.

"Takut hantu engga, karena tempat tinggal kita memang berdekatan dengan kuburan. Yang kami takutkan sekarang itu gempa susulan," ungkap Syamsudin yang sudah tinggal puluhan tahun di kampung tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved