KNCI Minta Pemerintah Keluarkan Regulasi Khusus untuk Hindari Persaingan dengan Marketplace

KNCI minta pemerintah mengeluarkan regulasi khusus untuk para pelaku usaha konter pulsa supaya tidak kalah saing dengan marketplace.

Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) menggelar munas dan jamnas di Hotel El Royale Bandung, Selasa (15/11/2022) 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Seluruh sektor kehidupan terkena dampak yang signifikan dengan adanya, tak para pelaku usaha yang bergerak di bidang niaga celluler, salah satunya konter pulsa.

Terlebih, era pandemi Covid-19 membuat perilaku masyarakat dalam membeli pulsa, kuota, atau data kini melalui digital seperti marketplace.

Ketua Umum Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI), Azni Tubas, menyampaikan, pihaknya sengaja mengumpulkan pelaku UMKM niaga celluler ini dalam momen Musyawarah Nasional dan Jambore Nasional, guna membahas langkah strategis supaya para pelaku usaha celluler bisa tetap eksis dan bertahan di tengah gempuran marketplace besar atau digital start up.

"Jaringan kami (teman konter pulsa) ini luas sampai pelosok di seluruh Indonesia. Jadi, potensi kami untuk tumbuh dalam bentuk digital cukup besar. Inilah yang sedang digagas dalam munas hari ini," katanya di El Royale Hotel, Jalan Merdeka, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Cara Mengelola Keuangan Pribadi Dengan Baik, Langsung dari Praktisi Finansial

Azni menilai, KNCI siap bersinergi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi, pelaku UMKM, serta pemerintah supaya dapat mengeluarkan regulasi terkait.

"Kami ini pelaku UMKM apapun sektornya. Tanpa regulasi atau sinergi dan dukungan, tentunya kami kesulitan untuk berkembang, karena saat ini marketplace besar ikut-ikutan berjualan pulsa. Jadi, regulasi yang dimaksud adalah adanya perlindungan buat kami atau aturan khusus, semisal pulsa nominal di bawah Rp 50 ribu tak dijual di marketplace besar, sehingga outlet-outlet pun bisa bertumbuh," ujarnya.

Ketua Pelaksana Munas dan Jamnas KNCI, Fathurohman, menambahkan, penyelenggaraan munas ini menjadi kegiatan pertama paska pandemi sekaligus pertama pula setelah selama empat tahun tak ada kegiatan.

Menurutnya, pegiat selular di masa pandemi Covid-19 secara kasat mata mengalami penurunan penjualan, tetapi justru di sisi lain terjadi pertumbuhan peserta dari Sabang sampai Merauke.

"Kami bisa membuka lapangan pekerjaan, karena mau enggak mau konter pulsa itu sebagai usaha alternatif teman-teman di luar sektor formil," katanya.

Baca juga: Kadernya Terjerat Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang, DPD Demokrat Jabar Angkat Bicara

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Jabar Outlet Celluler, Deni Abidin, berhara munas dan jamnas ini seluruh outlet di Jabar dan Indonesia bisa eksis terus dalam membantu meringankan pemerintah melalui UMKM dan menyerap tenaga kerja.

"Kami (KNCI) lewat munas dan jamnas ini semoga semua outlet yang ada bisa berjuang dan bahkan bertumbuh, apalagi di Jabar ini berikan kontribusi besar untuk nasional sekitar 21 ribuan outlet untuk pasar seluler dari total 300 ribuan outlet di Indonesia," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved