Elf Terguling di Tanjakan Cae
Ini Alasan Kenapa Tanjakan di Wado Sumedang Disebut Tanjakan Cae, Bikin Urat Tegang
Dari arah menanjak dan menurun pun, jalan ini disebut Tanjakan Cae di Wado Sumedang, kerap terjadi kecelakaan seperti Sabtu malam
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Nama Tanjakan Cae mencuat di akhir pekan ini
Di lokasi inilah kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, baik saat menanjak maupun menurun.
Terakhir pada Sabtu (1/11/2025) malam, sebuah mobil elf berpenumpang rombongan peziarah asal Majalengka, terguling dan menyebabkan 4 orang penumpangnya meninggal dunia.
Mengapa lokasi itu disebut Tanjakan Cae karena posisinya menanjak dari arah Kecamatan Wado di Kabupaten Sumedang menuju Kecamatan Malangbong di Kabupaten Garut.
Namanya tetap Tanjakan Cae meski pengendara melaju dengan arah sebaliknya, yaitu menurun tajam dari Malangbong, Garut ke Sumedang.
TribunJabar.id pernah mengalami perasaan yang campur aduk saat menuruni Tanjakan Cae. Jantung berdegup kencang dan urat di badan terasa tegang. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga untuk tidak nekat menggunakan kendaraan kurang fit melintasi wilayah ini.
Dari arah Malangbong, Sabtu (20/9/2025) petang, TribunJabar.id menggunakan sepeda motor cross pabrikan Yamaha, dengan keadaan fit. Remnya berfungsi normal depan dan belakang dan bahan bakar penuh.
Perlunya memenuhi bahan bakar adalah karena di sepanjang jalan ini sampai Wado, tidak ada SPBU, kecuali hanya pom-pom mini yang dimiliki warga, dan itu pun jaraknya berjauhan.
Jalannya memang lebar, standar jalan nasional yang leluasa dilintasi dua kendaraan berpapasan. Dari Malangbong, jalan mulai terasa datar dan sedikit-sedikit menurun.
Baca juga: Lampu PJU Minim di Tanjakan Cae Sumedang, Polisi Gandeng Dishub
Baca juga: Korban Tewas Elf Maut di Tanjakan Cae Sumedang Bertambah Jadi 4 Orang
Di depan, ada sejumlah kelokan dengan kontur kanan tebing, kiri area kebun. Rumah-rumah berselang dengan wilayah kebun. Dan setelah melintasi wilayah ini memasuki Kabupaten Sumedang, terlihatlah yang disebut Tanjakan Cae.
Turunan ini sangat panjang. Kekuatan tangan mencengkeram tuas rem harus benar-benar tidak kenal pegal. Sebab, lepas sedikit saja, ketahanan rem kaki kurang bisa menahan laju yang cepat dari kendaraan.
Selama turun di Tanjakan Cae ini, pegal sangat terasa. Lain dari itu, tegang dan khawatir rem terlalu panas menahan gesekan sehingga los. Beruntung, Tuhan memberi keselamatan.
Tribunners yang hendak melintasi wilayah Wado- Sumedang, terutama melintas di Tanjakan Cae di malam hari wajib waspada, lantaran di sepanjang jalur tersebut masih minim lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).
Semalam, Tanjakan Cae memakan korban jiwa. Terjadi kecelakaan lalu lintas maut yang merenggut 4 nyawa dan membuat 16 orang lainnya terluka.
| Lampu PJU Minim di Tanjakan Cae Sumedang, Polisi Gandeng Dishub |
|
|---|
| Korban Tewas Elf Maut di Tanjakan Cae Sumedang Bertambah Jadi 4 Orang |
|
|---|
| Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Maut Tanjakan Cae Sumedang Ditanggung Pemerintah |
|
|---|
| Tips dan Trik Buat Sopir Agar Selamat Saat Melahap Tanjakan Cae di Wado Sumedang |
|
|---|
| Detik-detik Mobil Rombongan Peziarah Terguling di Turunan Tajam Wado Sumedang, 3 Tewas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Olah-TKP-Tanjakan-Cae.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.