Sosok
Sosok Tyler Robinson, Penembak Jitu yang Membunuh Charlie Kirk, Ternyata Pendukung Trump
Tyler Robinson, seorang pemuda berusia 22 tahun asal Utah, menembak Charlie Kirk, merupakan seorang pendukung Donald Trump
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Pendidikan dan Pekerjaan: Robinson sedang menjalani magang listrik (electrical apprenticeship) di Utah, menurut pernyataan keluarga. Ia bukan mahasiswa di Utah Valley University, tempat kejadian berlangsung. Tidak ada detail lebih lanjut tentang pendidikannya, tetapi ia digambarkan sebagai pemuda biasa dari keluarga konservatif yang tinggal di daerah pedesaan Utah.
Keluarga: Keluarganya mayoritas mendukung Partai Republik dan Donald Trump. Ayahnya adalah seorang pendukung Trump, dan neneknya menekankan bahwa "sebagian besar anggota keluarga kami adalah Republik."
Namun, sebuah anggota keluarga (mungkin ayah atau kerabat dekat) melaporkan Robinson ke pihak berwenang setelah ia mengaku telah menembak Kirk. Dalam percakapan keluarga baru-baru ini, Robinson disebutkan membahas kunjungan Kirk ke Utah Valley University dan mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap pandangan Kirk yang dianggap "penuh kebencian dan menyebarkan kebencian."
Keluarga ini disebut sebagai "orang dekat" yang memberikan tip krusial kepada polisi, yang mengakhiri perburuan selama lebih dari 30 jam. Tidak ada hubungan dengan kantor sheriff setempat; klaim bahwa ayahnya bekerja di sana telah dibantah oleh sheriff's office.
Riwayat Kriminal: Tidak ada catatan kriminal sebelumnya menurut catatan negara Utah. Penangkapannya murni berdasarkan bukti forensik dan pengakuan pribadi.
3. Keterlibatan dalam Kejadian Penembakan
Cara Penangkapan: Penangkapan dilakukan setelah tip dari anggota keluarga yang curiga atas pengakuan Robinson. FBI dan polisi Utah menerima lebih dari 11.000 tip publik, termasuk rekaman video yang menunjukkan seseorang yang cocok dengan deskripsi Robinson melarikan diri dari lokasi.
Ia tiba di kampus sekitar pukul 11:52 waktu setempat, naik ke atap gedung melalui tangga darurat, menembak dari jarak jauh sekitar pukul 12:20, kemudian melompat dari atap dan melarikan diri ke hutan terdekat. Senjata (senapan bolt-action berdaya tinggi) ditemukan di area hutan dengan sidik jari dan jejak kaki miliknya.
FBI menawarkan hadiah $100.000 untuk informasi yang mengarah ke penangkapannya, yang kini dibatalkan.
Bukti Fisik: Peluru dan selongsong peluru memiliki ukiran pesan politik, seperti "Hey fascist! Catch!" (Hei fasis! Tangkap!) dan referensi ke kode video game. Tiga selongsong peluru yang tidak terpakai juga memiliki pesan serupa, menunjukkan motif politik anti-sayap kanan.
Rekaman video dari drone dan saksi menunjukkan pelaku berlari di atap dan melarikan diri ke lingkungan sekitar.
Bukti forensik sedang dianalisis di laboratorium FBI di Quantico, termasuk sidik jari telapak tangan dan jejak kaki.
Motif: Belum sepenuhnya jelas, tetapi pejabat menyebutnya sebagai "pembunuhan politik" karena pesan pada amunisi dan pernyataan Robinson yang menentang Kirk. Keluarga melaporkan ia semakin radikal dalam pandangan politiknya, meskipun bertentangan dengan keluarganya. Tidak ada indikasi keterlibatan kelompok; diyakini bertindak sendirian. Gubernur Cox menyebut media sosial sebagai "kanker" yang mungkin berkontribusi pada radikalisasi.
4. Reaksi Publik dan Kontroversi
Setelah penangkapan, muncul banyak misinformasi di media sosial, termasuk klaim palsu bahwa Robinson adalah pendukung Demokrat, donor Trump, atau anggota Demokrat Sosialis Amerika. Foto-foto palsu dan AI-generated beredar, termasuk gambar dirinya memakai baju pro-Trump atau anti-Trump. CNN dan fact-checker seperti NewsGuard telah membantah klaim ini. Beberapa tokoh konservatif awalnya menyalahkan "kiri radikal" atau "budaya woke," tetapi bukti menunjukkan Robinson tidak terafiliasi secara jelas.
Presiden Trump mengonfirmasi penangkapan di Fox News, menyebutnya "dengan tingkat keyakinan tinggi." FBI Director Kash Patel memimpin konferensi pers dan menjanjikan keadilan penuh. Istri Kirk, Erika, dijadwalkan berbicara pertama kali pada 12 September 2025.
Insiden ini menambah kekhawatiran tentang kekerasan politik di AS, mirip dengan dua percobaan pembunuhan terhadap Trump pada 2024.
5. Status Saat Ini dan Dampak
Robinson tetap ditahan tanpa jaminan, dan investigasi berlanjut dengan lebih dari 200 tip tambahan. Tidak ada bukti konspirasi lebih besar, dan fokus pada motif pribadi/politiknya. Kasus ini menyoroti polarisasi politik AS, dengan vigils diadakan di seluruh negara untuk menghormati Kirk. (*)
Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News
SOSOK Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Keponakan Presiden Prabowo, yang Mundur Mendadak dari DPR RI |
![]() |
---|
SOSOK Purbaya Yudhi Sadewa, Anak Buah Luhut yang Gantikan Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan |
![]() |
---|
SOSOK Delpedro Marhaen, Direktur Lokataru Foundation yang Ditangkap Polisi dan Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Sosok AKP Arwin Bachar Kasat Reskrim Polres Indramayu yang Sujud Syukur Seusai Bekuk Bripda Alvian |
![]() |
---|
SOSOK Laksma TNI Arif Badrudin, Staf Khusus Kasal yang Viral Setelah Bertanya Kepada Wapres Gibran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.