Hari Guru Nasional 2025

20 Puisi Hari Guru Nasional 2025, Singkat dan Mudah Dihafal Untuk Siswa

Berikut ini terdapat beberapa nasakh puisi yang bisa digunakan saat perayaan lomba peringatan Hari Guru Nasional 2025

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
PosKupang.com
PUISI HARI GURU - 20 Puisi Hari Guru Nasional 2025, Singkat dan Mudah Dihafal untuk Siswa. ilustrasi lomba baca puisi (POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON) 

Untuk teladan yang telah kau berikan
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku

Aku mau menjadi sepertimu
Pintar, menarik, dan gemesin
Positif, percaya diri, protektif

Aku mau menjadi sepertimu
Berpengetahuan, pemahaman yang dalam
Berpikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatian

Aku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktumu, energi, dan bakat
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah pada kita semua

Terima kasih, guru
Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu

  • Puisi 3: Ketika aku menatap langit

Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita setinggi itu

Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu

Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu

Itulah tinggi, luas dan besarnya jasa yang ku terima
Berkatmu
Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku

  • Puisi 4: Bersamamu, Guruku (Karya: Yoga Permana Wijaya)

Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita setinggi itu

Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu

Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu

Itulah tinggi, luas dan besarnya jasa yang ku terima
Berkatmu
Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku

  • Puisi 5: Sebatang Kapur (Karya: Iroh Rohmawati)

Deretan-deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak

Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kami

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved