Naskah Khutbah Jumat
Khutbah Jumat 21 November 2025: Waktu Adalah Pedang Bermata Dua, Jadilah Amanah atau Mati Sia-sia
Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Waktu Adalah Pedang Bermata Dua, Jadilah Amanah atau Mati Sia-sia
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Pelaksanaan khutbah Jumat dalam keseharian seorang muslim merupakan opsi pengingat bagi umat tentang pesan-pesan ketakwaan, dengan tetap memperhatikan seluruh perintah untuk dilaksanakan dan semua larangan untuk dihindari.
Timbal baliknya adalah dengan harapan besar para mustami‘ (penyimak khutbah) dapat dengan mudah dan cepat dalam meresapi perintah dan larangan bukan soal besar atau kecilnya tapi dari siapa perintah dan larangan itu berasal.
Dengan begitu, kita tak akan meremehkan apa pun atau siapa pun karena di balik semua itu hadir ridha, murka, dan anugerah Allah.
Ya, hal ini penting diperhatikan bagi para Khatib, untuk terus sebisa mungkin mengemas penyampaiannya khutbah jumat agar bisa dipersingkat.
Anjuran ini datang untuk memudahkan dan mempercepat penyampaian khutbah agar singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad,
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Jadikan Sunyi dan Sepimu selalu Terhubung dengan Allah
Ya, ada berbagai cara contoh yang bisa diangkat dalam penyampaian Khutbah dalam sholat yang dikerjakan setiap pekan di Hari Jumat tersebut.
Maka dari itu, kali ini TribunPriangan ingin mengulas salah satu diantaranya, yang berjudul:
Ya, ada berbagai cara contoh yang bisa diangkat dalam penyampaian Khutbah dalam sholat yang dikerjakan setiap pekan di Hari Jumat tersebut.
Maka dari itu, kali ini TribunPriangan ingin mengulas salah satu diantaranya, yang berjudul: Waktu Adalah Pedang Bermata Dua, Jadilah Amanah Atau Mati Sia-sia.
Pasalnya, Waktu adalah nikmat besar yang kerap dilupakan.
Diamana ia terus berjalan, tak bisa diulang atau dibeli. Namun sering disia-siakan, hingga menjadi penyesalan di kemudian hari.
Baca juga: Khutbah Jumat 21 November 2025: 3 Hal Tak Terlihat yang Disembunyikan Allah dalam 3 Perkara Penting
Khutbah I
الْحَمْدُ للهِ. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ, خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya.
Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal ‘alamin.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Salah satu nikmat besar yang sering umat manusia lupakan adalah nikmat waktu. Waktu adalah modal utama dalam hidup, dan sekaligus ujian yang paling halus. Ia terus berjalan tanpa menunggu, tanpa bisa diulang, tanpa bisa dibeli kembali.
Namun, seringkali disia-siakan, dan dihabiskan untuk hal yang sia-sia, tanpa sadar bahwa kelalaian yang dilakukan pada hari ini akan menjadi penyesalan di hari kemudian.
Baca juga: Khutbah Jumat 21 November 2025: Amalan yang Sering Terabaikan, Namun Datangkan Rezeki Paling Deras
Sebagai agama, Islam dengan tegas memberi peringatan kepada umat Islam untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Bahkan dalam Al-Qur’an Allah SWT memberikan pengingat bahwa kebanyakan manusia jatuh dalam kerugian karena menyia-nyakan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.
Allah berfirman dalam surat Al-Ashr ayat 1-3:
وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ
Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran”. (Qs. Al-Ashr: 1-3)
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Pada ayat di atas Allah SWT dengan tegas memberikan pengingat kepada umat manusia agar tidak termasuk orang yang merugi. Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa kebanyakan dari umat manusia jatuh dalam kerugian ketika hidup di dunia. Terdapat 4 syarat agar tidak termasuk ke dalam bagian orang yang merugi di dunia yaitu beriman, beramal saleh, dan saling menasihati sesama untuk kebenaran dan kesabaran.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam Tafsirnya Marah Labid juz II hal 661 menjelaskan bahwa maksud dari kerugian pada ayat di atas ialah tertipu dalam perjalanan hidup di dunia dengan menghabiskan umur dalam kemaksiatan, atau bermakna kerugian karena tidak bisa beramal ibadah setelah tua dan meninggal dunia.
إِنَّ الْإِنْسانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) أَيْ لَفِيْ غُبْنٍ فِيْ مَسَاعِيْهِمْ وَصَرْفِ أَعْمَارِهِمْ فِيْ مَبَاغِيْهِمْ أَوْ فِيْ نُقْصَانِ عَمَلِهِ بَعْدَ الْهَرَمِ وَالْمَوْتِ
Artinya: “Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian yakni tertipu dalam perjalanan hidup dan menghabiskan umur dalam kemaksiatan atau sebab kurangnya amal ibadah karena masa tua dan kematian.” Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Lebih lanjut, Syekh Nawawi menjelaskan bahwa terdapat 4 syarat agar umat manusia tidak termasuk ke dalam bagian orang yang merugi.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Obat dari Segala Penyakit Hati yang Hampa dan Kering
Mereka adalah orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati untuk kebaikan dan kesabaran. Syekh Nawawi mengibaratkan mereka sebagai orang yang tidak merugi dalam bertransaksi dengan Allah SWT. Simak penjelasan Syekh Nawawi berikut:
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ فإِنَّهُمْ فِيْ تِجَارَةٍ لَنْ تَبُوْرَ حَيْثُ اسْتَبْدَلُوْا الْبَاقِيَاتِ الصَّالِحَاتِ بِالْغَادِيَّاتِ الرَّائِحَاتِ، وَتَواصَوْا بِالْحَقِّ أيْ تَحَاثَوْا بِكُلِّ مَا حَكَمَ الشَّرْعُ بِصِحَّتِهِ مِنْ عِلْمٍ وَعَمَلٍ وَتَواصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) أيْ تَحَاثَوْا بِالصَّبْرِ عَلَى أَدَاءِ فَرَائِضِ اللهِ وَاجْتِنَابِ مَعَاصِيْهِ
Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka berada dalam transaksi jual beli yang tidak ada kerugian di dalamnya sebab mereka menukar amal-amal saleh dengan kehidupan yang baik. Saling menasihati untuk kebenaran yakni menasihati sesuai dengan aturan syariat baik dalam keilmuan maupun amal perbuatan, serta saling menasihati dengan kesabaran dalam melaksanakan kewajiban dari Allah dan menjauhi larangan-Nya.”
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Salah satu anugerah paling berharga yang Allah berikan kepada kita semua adalah nikmat waktu. Namun sayangnya, tidak semua orang mampu memanfaatkannya dengan baik. Padahal, dalam Islam, waktu bukan hanya dianggap sebagai karunia, tapi juga amanah yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjadi pribadi yang produktif.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Mari Permudah Urusan Orang Lain
Artinya, kita didorong untuk mampu mengelola waktu secara seimbang, antara ibadah, bekerja, menuntut ilmu, dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan teladan yang jelas tentang bagaimana cara menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, salah satunya adalah dengan meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ
Artinya: “Di antara tanda Islam berpengaruh baik terhadap seseorang adalah ia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi)
Dari hadits tersebut, kita bisa memahami bahwa salah satu tanda keislaman seseorang yang baik adalah kesadarannya untuk meninggalkan hal-hal yang sia-sia, yang tidak membawa manfaat. Seorang muslim sejati adalah mereka yang menjadikan setiap detik kehidupannya sebagai bagian dari ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Sebagai penutup, mari kita sama-sama menjadikan waktu sebagai ladang amal dan investasi akhirat. Kita perlu terus mengevaluasi bagaimana kita mengisi waktu, agar tidak berlalu begitu saja tanpa makna. Ingatlah, waktu adalah aset yang tidak bisa dibeli, tidak bisa diulang, dan tidak akan menunggu siapa pun. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi pedoman agar kita menjadi muslim yang produktif dan tidak tergolong sebagai orang-orang yang merugi: Buatlah perencanaan harian dan susun skala prioritas, lalu isi dengan aktivitas yang positif seperti membaca, menulis, berdzikir, dan amal ibadah lainnya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Berhentilah Berbuat Zalim Kepada Siapa Pun Terutama Sesama
Niatkan setiap aktivitas positif, baik bekerja, belajar, maupun membantu sesama, sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Hindarilah pemborosan waktu, termasuk penggunaan media sosial yang berlebihan, serta kegiatan yang tidak bermanfaat. Manfaatkan waktu luang untuk menambah ilmu agama dan meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun sosial.
Semoga kita semua termasuk ke dalam hamba-hamba Allah yang pandai memanfaatkan waktu. Semoga setiap detik hidup kita menjadi bernilai dan membawa manfaat, diberi kekuatan untuk terus berada dalam ketaatan, dijauhkan dari sifat malas dan menunda-nunda, serta tergolong dalam golongan orang-orang yang selamat dari kerugian. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر.ِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Salat-Berjamaah-di-Masjid.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.