Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Nikmatnya Surga dan Pedihnya Neraka

Berikut ini Dia Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025 bertemakan Nikmatnya Surga dan Pedihnya Neraka

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Jamaah memanjatkan doa seusai mengikuti Salat Jumat perdana di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022). Berikut Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Nikmatnya Surga dan Pedihnya Neraka 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, nikmatnya surga adalah ganjaran abadi bagi orang beriman yang sabar menghadapi cobaan dunia, sedangkan pedihnya neraka adalah siksaan bagi mereka yang tidak taat kepada Allah, meskipun di dunia hidup dalam kemewahan. 

Kenikmatan surga digambarkan tak terhingga dan sulit dibayangkan, bahkan bisa menutupi semua penderitaan di dunia, sementara neraka digambarkan dengan berbagai macam siksaan yang sangat pedih dan mengerikan. 

Berbicara perihal Jumat lusa nanti, tepatnya di hari Jumat tanggal 14 November 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat lusa nanti, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari suaramuhammadiyah.id untuk tanggal 14 November 2025 bertemakan "Nikmatnya Surga dan Pedihnya Neraka".

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: 7 Kalimat yang Penting Diucapkan Tiap Hari

Khutbah 1

اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Segala puji bagi Allah, Tuhan pemiik seluruh alam. Penguasa samudera anugerah yang manusia rasakan selama masa. Tiadalah ada satu titik nikmat yang seorang insan dapatkan, kecuali adalah ketetapan dan karunia Allah yang maha rahman dan rahim. Insyaflah hati, mengucaplah lisan dengan untaian kalimat syukur alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Shalawat serta salam tercurah dan terlimpah kepada junjungan umat manusia, Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad saw. Tidak ada kepada siapapun percontohan terbaik bagi anak cucu Adam kecuali padanya.

Hendaklah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, sehingga kita dapat kembali dalam keadaan berislam.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Perbedaan Memiliki Harta yang Terpuji dan Harta yang Tercela

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 7 November 2025: Tanda Lemahnya Iman Seorang Muslim

Hadirin sidang jum’at yang berbahagia

Dalam hadis riwayat muslim nomor 2807, dari Anas bin Malik Rasulullah bersabda:

يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ

… “Orang termewah sedunia yang termasuk penghuni neraka didatangkan pada hari kiamat lalu dicelupkan sekali ke neraka, setelah itu dikatakan padanya: ‘Wahai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kebaikan sedikit pun, apa kau pernah merasakan kenikmatan sedikit pun? ‘ ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb.’ …

Ada orang yang paling memiliki kemewahan sedunia dan termasuk penduduk surga, ada juga orang yang paling memiliki kemewahan dibanding manusia lainnya namun termasuk ahli neraka. Alih-alih segala fasilitas yang Allah berikan tersebut membawanya menempuh jalan takwa, justru malah ia gunakan untuk kesia-siaan dan maksiat. Karena kikir, harta tak pernah keluar untuk zakat dan membantu tetangga. Karena jahat, tubuh sehat dan kuat digunakan untuk menyakiti sesama.

Umur panjang tidak merubah kenyataan apabila ia dimasukan ke dalam neraka, segala bekas kenikmatan yang ia rasakan sepanjang hidup di dunia lenyaplah sudah, hilang hingga sampai pada ingatan, rambut memutih seakan tak pernah hitam, 60 tahun hidup di dunia dalam kemewahan hapus seketika karena sekejap mata saja, sekali saja, dicelupkan ke dalam neraka.

Hilang jejak-jejak kebaikan yang pernah ia lihat dan rasakan karena begitu hebatnya siksa. Seakan ia tak pernah melihat satupun seumur hidupnya. Seolah tak pernah melihat anak yang ia cintai, senyum orang tua yang ia sayangi, perhiasan bertahta permata yang ia usahakan. Merasakan nasi yang hangat dan lembut yang ia santap, pasir pantai yang ia tapak, hangat sinar mentari yang menimpa kulit di pagi hari bersamaan dengan udara segar pegunungan dengan suara burung pipit yang menyenangkan telinga.

Sebagaimana tidak berartinya jarak yang dapat ditempuh manusia dalam satu detik jika dibandingkan dengan kecepatan cahaya, nampaknya kemewahan seumur hidup yang mengorbankan akhirat tidak sebanding dengan setitik akibat yang akan di terima di akhirat kelak.

وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

"…Kemudian orang paling sengsara di dunia yang termasuk penghuni surga didatangkan kemudian ditempatkan di surga sebentar, setelah itu dikatakan padanya: ‘Hai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan sedikit pun, apa kau pernah merasa sengsara sedikit pun? ‘ ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan pun‘.”

Sebaliknya, kesulitan, penderitaan, kesengsaraan yang dialami oleh seorang hamba dalam kesabaran, meskipun ia adalah salah satu yang paling sengsara diantara seluruh umat manusia di dunia, tidak sebanding dengan setitik nikmat yang ia dapatkan sebagai balasan yang Allah janjikan di akhirat kelak.

Nikmat yang ia dapatkan di surga dalam waktu sebentar itu telah menghilangkan segala bekas kesengsaraan yang dialami jiwa dan raganya. Bukan lagi sembuh semua luka itu, namun ia kembali tumbuh seakan tak pernah mengalami satu penderitaanpun. Yang tersisa dalam kenangannya ialah kenikmatan tidak berujung yang baru saja ia rasakan. Kenikmatan yang memuaskan jiwa dan seluruh indera dalam raga, dan lebih lagi dari itu.

Kesengsaraan hebat yang ia lihat dan rasakan selama hidup telah menjadi bagian yang tidak berarti, bahkan untuk sekedar mendapat tempat dalam ingatan. Sebagai mana kecilnya manusia diantara berpuluh ratus milyar bintang raksasa di alam semesta.

Demikianlah Allah telah berfirman, bukankah Allah telah melapangkan untuk kita dada kita, dan mengangkat beban yang memberatkan kita (QS. Al-insyirah 94: 1-2). Menerangkan bahwa akhirat itu lebih baik, dan Allah kelak akan memberikan karuniaNya sehingga hambanya menjadi puas (QS. Adh-Dhuha 93 : 4-5).

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Larangan Mengambil Hak dan Menzalimi Orang Lain

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 7 November 2025: Lebih Baik Menjaga Amanah dan Istiqomah

Khutbah 2

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ وَعَلَى أَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved