Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Berusahalah Menjadi Kaya di Dunia dengan Cara Halal

Berikut Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Berusahalah Menjadi Kaya di Dunia dengan Cara Halal

Tribunpontianak.co.id
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Berusahalah Menjadi Kaya di Dunia dengan Cara Halal 

Artinya: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.[ QS al-Ma’ârij/70:19-21 ]. 

Agar sukses dan bahagia di dunia dan akherat, Allah mengarahkan para hamba-Nya agar berdoa. Para pendahulu kita, assalafus shalih dari kalangan sahabat maupun tabi’in juga telah memberi teladan bagaimana meraih sukses di dunia dan akhirat. 

Zubair bin Awwam Radhiyallahu anhu misalnya, beliau memiliki istri empat. Meski sepertiga hartanya telah diwasiatkan, tapi masing-masing istrinya masih mendapatkan bagian satu juta dua ratus dinar. Jumlah harta kekayaan beliau seluruhnya adalah lima puluh juta dua ratus ribu (dinar). 

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkomentar, “Ini menjadi bantahan terhadap orang-orang zuhud yang tidak berilmu yang tidak suka mengumpulkan harta kekayaan.” 

Oleh karena itu, Islam tidak membiarkan seorang Muslim kebingungan dalam berusaha mencari nafkah, bahkan telah memberikan solusi tuntas dan mengajarkan etika mulia agar mereka mencapai kesuksesan ketika mengais rizki, sehingga pintu kemakmuran dan keberkahan akan terbuka.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 7 November 2025: Lebih Baik Menjaga Amanah dan Istiqomah

Jamaah salat Jumat hafidhakumullâh, 

Masalahnya adalah kekayaan kadang membuat manusia lupa kepada Allah SWT yang telah memberi mereka harta. Ini menyebabkan kufur nikmat. Jika kekayaan membuat seseorang tetap istiqamah dan taat beragama, maka harta itu akan mendatangkan manfaat yang sangat banyak. Misalnya, dengan hidup berkecukupan, maka menuntut ilmu menjadi mudah, beribadah menjadi lancar, bersosialisasi menjadi gampang, bergaul semakin indah, berdakwah semakin sukses, berumah tangga semakin stabil dan beramal shalih semakin tangguh. 

Oleh karena itu, harta di tangan seorang Mukmin tidak akan berubah menjadi monster perusak kehidupan dan tatanan sosial serta penghancur kebahagian keluarga dan pilar-pilar rumah tangga. Sebaliknya, harta di tangan seorang Muslim bisa berfungsi sebagai sarana penyeimbang dalam beribadah dan perekat hubungan dengan makhluk. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

نِعْمَ الْـمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ 

Artinya: Harta terbaik adalah yang dimiliki laki-laki yang salih. (HR Ahmad) 

Bahkan harta tersebut akan menjadi sebuah energi yang memancarkan masa depan cerah, dan sebuah kekuatan yang mengandung berbagai macam keutamaan dan kemuliaan dunia dan akherat. Harta juga bisa menjadi penggerak roda dakwah dan jihad di jalan Allah. 

Allah SWT berfirman: 

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا﴿٨﴾ إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا 

Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allâh, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. [ QS al-Insân/76:8-9 ]. 

Nabi juga memberi pujian kepada seorang Muslim yang dermawan dan membelanjakan hartanya dalam kebaikan. Dalam sebuah hadits dari Abdullâh bin Umar Radhiyallahu anhuma, Nabi bersabda: 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved