Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Bertaubatlah, Sebelum Mulut Terkunci dan Hati Berkarat

Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025/ 16 Jumadil Ula: Bertaubatlah, Sebelum Mulut Terkunci dan Hati Berkarat

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Pinterest
KHUTBAH JUMAT JUMADIL AWAL - Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025/ 16 Jumadil Ula: Bertaubatlah, Sebelum Mulut Terkunci dan Hati Berkarat. Ilustrasi pelaksanaan Shalat Jumat (Pinterest/NowadayJournal) 

)٨ :ميرحتلا( رهنلَا اهتحت نم يرجت تنج مكلخديو مكتايس

Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni- murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” (QS at- Tahrim: 8).

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Jika maksiat yang kita lakukan berupa meninggalkan perkara yang fardhu seperti meninggalkan shalat lima waktu maka wajib kita qadha’. Dan jika maksiat kita berkaitan dengan hak sesama hamba maka diterimanya taubat kita disyaratkan harus mengembalikan hak-hak mereka dan melepaskan diri dari tanggungan terhadap mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لْو رانيد مث سيل هنإف ،اهنم هللحتيلف هيخلْ ةملظم هدنع تناك نم نم ذخأ تانسح هل نكي مل نإف ،هتانسح نم هيخلْ ذخؤي نأ لبق نم ،مهرد

)يراخبلا هاور( هيلع تحرطف هيخأ تائيس

Maknanya: “Barang siapa yang memiliki tanggungan kezaliman kepada saudaranya maka hendaklah ia meminta kehalalan darinya karena sesungguhnya di akhirat dinar dan dirham tiada guna, sebelum diambil kebaikannya untuk diberikan kepada saudaranya. Jika ia tidak memiliki kebaikan maka diambil-lah dosa-dosa saudaranya lalu ditimpakan kepadanya” (HR al-Bukhari).

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 7 November 2025: Rezeki Deras Namun Dijanjikan Neraka Bagian dari Istidraj

Kezaliman yang dimaksud dalam hadits adalah seperti mencaci, memakan harta orang lain tanpa hak, membicarakan keburukannya dan lain sebagainya. Jika seseorang memiliki tanggungan kezaliman kepada orang lain dan ia mati sebelum menyelesaikannya tanpa udzur (tanpa sebab yang dibenarkan oleh syariat) maka orang-orang yang ia zalimi pada hari kiamat akan mengambil kebaikan orang yang berbuat zalim. Jika kebaikannya tidak mencukupi maka dosa orang yang dizalimi diambil dan diberikan kepadanya lalu ia dilemparkan ke api neraka.

Hadirin rahimakumullah,

Segeralah kita bertaubat sebelum kematian menyergap kita. Kematian akan membuka kedok kita. Dan pengadilan akhirat akan membeberkan dosa-dosa yang pernah kita lakukan di dunia. Tiada seorang pun yang dapat menolong kita.

Hadirin rahimakumullah,

Janganlah   kita   berputus   asa   dari   rahmat   Allah, sebanyak apapun dosa dan maksiat yang pernah kita lakukan. Allah ta’ala menegaskan:

رفغي اللّٰ نا اللّٰ ةمحر نم اوطنقت لَ مهسفنا ىلع اوفرسا نيذلا يدابعي لق

)٥٨ :رمزلا( ميحرلا روفغلا وه هنا اعيمج بونذلا

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved