Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Bertaubatlah, Sebelum Mulut Terkunci dan Hati Berkarat

Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025/ 16 Jumadil Ula: Bertaubatlah, Sebelum Mulut Terkunci dan Hati Berkarat

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Pinterest
KHUTBAH JUMAT JUMADIL AWAL - Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025/ 16 Jumadil Ula: Bertaubatlah, Sebelum Mulut Terkunci dan Hati Berkarat. Ilustrasi pelaksanaan Shalat Jumat (Pinterest/NowadayJournal) 

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عزنو بات اذإف هبلق يف ءادوس ةتكن تناك بنذأ اذإ نمؤملا نإ الله لاق يذلا نارلا كلذف هبلق قلغي ىتح تداز داز نإو هبلق لقص بتعتساو

)۱٤ :نيففطملا( نوبسكي اوناك ام مهبولق ىلع نار لب لَك :ىلاعت

Maknanya: “Sesungguhnya seorang mukmin jika ia berbuat dosa, ditorehkan noktah hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat dan berhenti mengerjakan dosa, hatinya dibersihkan. Namun jika ia terus berbuat dosa maka noktah hitam itu juga bertambah sehingga ditutup hatinya. Itulah penutup hati yang difirmankan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya: ‘Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka’.” (HR Ash-hab as-Sunan).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: 3 Inti Penting yang Menyelamatkan dan Merusak diri Manusia

Dosa jika dilakukan terus-menerus maka pada akhirnya qalbu (hati) akan ditutup oleh Allah ta’ala. Jika qalbu sudah ditutup oleh Allah maka Allah akan menguncinya. Ketika itulah iman tidak akan menemukan jalan menuju qalbu, dan kufur tidak akan bisa lepas darinya, sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Muhammad bin Jarir  ath-Thabari rahimahullah dalam Tafsir ath-Thabari.

Karenanya, tidak selayaknya seseorang mengabaikan taubat meskipun kemudian ia mengulang dosa kembali. Karena taubat adalah pembersih dosa dari hati. Jangan sekali-kali seseorang mengatakan, “Untuk apa aku bertaubat, aku telah bertaubat dari banyak dosa sebelumnya, tapi aku mengulangi lagi perbuatan dosa setelah menyesal dan bertaubat, taubatku tidak ada gunanya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

)يذمرتلا هاور( نوباوتلا نيئاطخلا ريخو نوؤاطخ مدآ ينب لك

Maknanya: “(Sebagian besar) anak Adam itu pelaku kesalahan, dan sebaik-baik pelaku kesalahan adalah mereka yang bertaubat ”(HR at-Tirmidzi).

Hadirin Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Taubat hukumnya wajib dilakukan seketika begitu seseorang melakukan dosa, baik dosa besar maupun kecil. Janganlah kita meremehkan sebuah maksiat lalu kita lalui begitu saja tanpa taubat. Janganlah kita melihat besar kecilnya maksiat yang kita lakukan. Tapi hendaklah kita melihat kepada siapa kita bermaksiat. Sesungguhnya kita bermaksiat kepada

Allah, Tuhan yang menciptakan kita dan menganugerahkan berbagai nikmat dan rezeki kepada kita. Bersegeralah untuk bertaubat dari semua dosa dengan cara:

Meninggalkan dosa.
Menyesal karena kita tidak menjaga hak Allah yang telah menciptakan kita dan mengaruniakan banyak nikmat yang tidak terhitung, lalu kita gunakan nikmat-nikmat itu dalam berbuat maksiat kepada-Nya.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Kewajiban Suami Menjaga Keluarga dengan Tidak Menyakiti Istri

Bertekad bulat dalam hati untuk tidak mengulangi lagi maksiat yang kita lakukan sebelum ajal menjemput. Kita tidak pernah tahu kapan kita meninggalkan dunia yang sementara ini.
Allah ta’ala berfirman:

مكنع رفكي نا مكبر ىسع احوصن ةبوت اللّٰ ىلا اوبوت اونما نيذلا اهياي

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved