Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025 Bertemakan Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin

Tribunpontianak.co.id
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin 

نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ للرَّجُلِ الصَّالِحِ (أوْرَدَهُ الْهَيْتَمِيُّ في زوائِدِ ابنِ حِبّانَ)   

Maknanya: “Harta yang baik adalah milik seseorang yang shalih” (Disebutkan oleh al Haitsami dalam Zawa’id Ibn Hibban).   

Artinya, harta yang halal yang digunakan dan dibelanjakan oleh seorang muslim pada jalan yang diridlai oleh Allah ta’ala dan ditujukan untuk memenuhi hak-hak Allah adalah nikmat agung yang Ia anugerahkan kepada hambanya yang Mukmin.   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025, Spesial Jumadil Ula: Sukses Jadi Insan Beruntung di Akhirat

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Diriwayatkan dari sahabat ‘Amr bin ‘Auf al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus sahabat Abu ‘Ubaidah bin Jarrah radhiyallahu ‘anhu ke negeri Bahrain untuk mengambil harta jizyah. Lalu Abu ‘Ubaidah kembali ke Madinah dengan membawa harta dari negeri Bahrain. Kedatangan Abu ‘Ubaidah ini didengar oleh Kaum Anshar bertepatan dengan saat shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Usai shalat, beliau segera pergi namun mereka berkerumun menghampirinya. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum melihat mereka seraya berkata: 

“Aku kira kalian telah mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah telah tiba dengan membawa sesuatu.” Mereka berkata: “Benar wahai Rasulullah.” Beliau lantas bersabda: “Bergembiralah dan bercita-citalah dengan apa yang dapat membuat kalian berbahagia.” Beliau melanjutkan sabdanya:   

فَوَ اللهِ مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلكِنِّي أَخْشَى أن تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا فتُهْلِكَكُمْ كما أهلَكَتْهُمْ (مُتّفَقٌ عَلَيْهِ)   

“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila kalian telah dilapangkan harta dunia sebagaimana telah dilapangkan kepada orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian bersaing memperebutkannya sebagaimana mereka bersaing memperebutkannya sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka.” (HR al-Bukhari dan Muslim)   

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Menciptakan Keluarga Harmonis Islami

Hadirin rahimakumullah,

Pada umumnya, seorang ayah di akhir hayatnya akan sangat mengkhawatirkan kemiskinan pada anak-anaknya. Tapi tidak dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibarat ayah bagi umatnya, beliau sama sekali tidak mengkhawatirkan kemiskinan dan kefakiran pada umatnya. Padahal beliau sangat mencintai umatnya. Yang beliau khawatirkan justru sebaliknya. Rasulullah mengkhawatirkan kekayaan dan kelapangan harta pada umatnya.   

Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari menjelaskan bahwa hal itu disebabkan mudarat kefakiran lebih ringan daripada mudarat kekayaan. Bahaya yang ditimbulkan kefakiran pada umumnya berkaitan dengan keduniaan. Sedangkan bahaya yang diakibatkan kekayaan biasanya berkaitan dengan agama. Mudarat dalam agama jelas lebih berat daripada mudarat keduniaan.  

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, 

Harta adalah sesuatu yang menggiurkan bagi banyak orang. Lebih-lebih bagi pemiliknya. Dengan sebab harta yang melimpah, seseorang kemungkinan besar akan tergoda untuk melakukan berbagai hal yang disenangi hawa nafsunya. Dan yang disenangi hawa nafsu pada umumnya adalah perkara yang dilarang oleh agama.    

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved