Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 26 September 2025: 4 Sifat Buruk dari Rezeki yang Tidak Halal

Naskah Khutbah Jumat 26 September 2025/ 4 Rabiul Akhir 1447 H: 4 Sifat Buruk dari Rezeki yang Tidak Halal

Kolase TribunPriangan.com
KHUTBAH JUMAT TERBARU - Naskah Khutbah Jumat 26 September 2025/ 4 Rabiul Akhir 1447 H: 4 Sifat Buruk dari Rezeki yang Tidak Halal. Ilustrasi Rezeki yang Tidak Halal (Kolase TribunPriangan.com) 

Demikian pula dalam hadits, seperti yang disabdakan Rasulullah saw.

كُلُّ لَحْمٍ وَدَمٍ نَبَتَا مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِمَا

Artinya, “Setiap daging dan darah yang tumbuh dari perkara haram, maka neraka lebih utama terhadap keduanya,” (HR. ath-Thabrani).

Maka marilah kita berusaha semaksimal mungkin menghindari perkara yang haram. Bahkan tidak hanya yang haram, yang syubhat atau yang tidak jelas kehalalannya pun mesti dihindari. Mengapa harus dihindari? Karena perkara syubhat merupakan pintu masuk kepada yang haram.

Demikian pesan Rasulullah saw., “Siapa saja yang jatuh kepada yang syubhat, maka ia akan terjatuh kepada yang haram.” (HR. Muslim). Makanya sahabat Abu Bakar ra. sangat hati-hati dalam menghindari yang syubhat. Dikisahkan, pada suatu hari, ia dibawakan makanan oleh pelayannya.

Beliau pun menyantapnya. Lantas ditanya oleh si pelayan, “Apakah engkau tahu makanan itu? Beliau balik bertanya, “Memangnya itu makanan dari mana? Dijawab oleh si pelayan, “Pada zaman Jahiliah aku biasa meramal untuk seseorang.

Aku sendiri tak mumpuni soal ramalan, sehingga aku sering mengelabuinya. Saat itu pun orang tersebut datang dan menemuiku serta memberikan makanan itu kepadaku. Dan makanan itu pula yang aku bawakan kepadamu sekarang.” Mendengar demikian, Abu Bakar langsung memasukkan jarinya ke mulut, dan memuntahkan semua yang sudah masuk ke dalam perutnya. (HR. Al-Bukhari).

Dari empat poin di atas, dapat dipahami bahwa betapa bahayanya makanan atau perkara yang tak halal bagi kita, seperti beratnya beramal, tertolaknya ibadah, terhalangnya doa, terhalangnya cahaya Allah, bahkan terancam siksa di akhirat.

Sidang Jumah yang dirahmati Allah

Untuk menghindari perkara haram, maka marilah kita meningkatkan pengetahuan akan bahaya perkara yang tak halal, serta meningkatkan pengamalannya. Mari perbanyak mendekatkan diri kepada Allah.

Namun kita tidak akan bisa mendekat diri kepada Allah selama diri kita masih kotor dan berlumur perkara yang tak halal. Hindari pula usaha-usaha yang tidak dibenarkan dan bertentangan dengan syariat Allah. Bersikap wara’-lah dalam arti teliti akan sumber perkara atau makanan yang kita konsumsi.

Jika dipastikan berasal dari sumber yang tidak halal atau tidak jelas, maka tinggalkanlah. Tips agar kita terhindar dari perkara haram adalah mengetahui bahayanya dan selalu berhati-hati agar tidak terjerumus kepadanya.

Sebab, banyak orang yang lalai atas perkara haram antara lain karena tidak mengetahui bahayanya, lemahnya keimanan, besarnya godaan, kuatnya desakan, lupa akan akibat siksanya di akhirat.

Semoga kita senantiasa terpelihara dari perkara-perkara haram dan tidak halal, baik berupa ucapan, perbuatan, pakaian, maupun berupa makanan. Sebab, perkara yang tak halal sangat besar bahayanya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ آمِينَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved