Pembangunan Kawasan Rebana

Daftar 7 Sektor Prioritas Rebana yang Dikelola Helmy Yahya Usai Dilantik untuk 7 Kab/Kota Jabar

Daftar 7 Sektor Strategis Kawasan Metropolitan Rebana yang Dikelolah Helmy Yahya Usai Dilantik untuk 7 Kabupaten/Kota Jabar

Kolase TribunPriangan.com
SEKTOR STRATEGIS REBANA - Daftar 7 Sektor Strategis Rebana yang Dikelolah Helmy Yahya Usai Dilantik untuk 7 Kab/Kota Jabar (Kolase TribunPriangan.com/ www.kawasanrebana.jabarprov.go.id/ Instagram @helmyyahya) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, belum lama ini Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjuk Helmy Yahya sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Rebana yang baru, menggantikan Bernardus Djonoputro.

Penunjukan ini diharapkan membawa energi baru dalam percepatan pembangunan Kawasan Rebana, koridor strategis yang digadang sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjuk Helmy Yahya sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Rebana yang baru, menggantikan Bernardus Djonoputro. 

Penunjukan ini diharapkan membawa energi baru dalam percepatan pembangunan Kawasan Rebana, koridor strategis yang digadang sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru Jawa Barat.

Helmy Yahya dikenal publik sebagai tokoh multitalenta dengan pengalaman panjang di bidang media, bisnis, dan komunikasi. 

Baca juga: Tugas dan Tanggung Jawab Helmy Yahya Sebagai Kepala Pelaksana BP Rebana

Jejaring luas yang dimilikinya, baik di tingkat nasional maupun internasional, diyakini dapat memperkuat promosi investasi dan menarik minat investor global untuk masuk ke kawasan Rebana.

“Pembangunan Rebana sudah berada di jalur yang tepat. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana melangkah lebih serius dan lebih cepat. Kita perlu memperkuat networking dan menghadirkan tata kelola yang lebih business-like agar Rebana lebih dinamis, adaptif, dan mampu bersaing di tingkat global,” ujar Helmy Yahya, Kepala Pelaksana BP Rebana yang baru.

Sekedar info, Rebana adalah singkatan dari “Revolusi Industri Bagian Barat Jawa”, yang mencakup wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang.

Mengutip laman, kawasanrebana.jabarprov.go.id, kawasan Metropolitan Rebana adalah aglomerasi kawasan peruntukan industri di Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon serta kawasan pendukungnya di Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon yang ditunjang oleh konektifitas infrastruktur strategis nasional dan daerah.

Pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana diharapkan dapat meningkatkan kondisi sosial-ekonomi wilayahnya yang saat ini masih berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Barat, terutama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah.

Baca juga: Daftar 3 Tugas dan 5 Fungsi BP Rebana yang Dikepalai Helmy Yahya, Kembangkan 13 Kawasan Industri

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No.87 Tahun 2021 dan Pergub Jabar No. 14 & 15 Tahun 2023, yang menyatakan bahwa pengembangan Kawasan Rebana adalah prioritas nasional, dengan arahan strategis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi, serta pengaturan kerjasama antara pusat dan daerah.

Serta tindak lanjut provinsi yang menetapkan rencana aksi yang lebih rinci selama periode 2020–2030, termasuk program-program spesifik untuk mencapai target-target pembangunan kawasan, dan badan pengelola dijalankan sebagai institusi yang memfasilitasi koordinasi dan eksekusi dari rencana aksi tersebut.

Adapun, Potensi konektivitas fisik wilayah bisa dimanfaatkan dengan maksimal dengan Pengembangan wilayah yang sesuai dengan adanya Bandara Internasional Kertajati dan Pelabuhan Patimban yang merupakan simpul transportasi nasional.

Terdapat keunggulan komparatif dari sisi upah tenaga kerja yang berpotensi membantu efektivitas dan efisiensi kegiatan perindustrian di Kawasan Metropolitan Rebana.

Untuk memastikan agar isu-isu ini selaras dengan kebijakan pembangunan, dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang tepat guna, teratur dan berkelanjutan.

Baca juga: Helmy Yahya Jadi Kepala BP Rebana, Sekda Jabar Sebut Soal Indikator, Target dan Timeline-nya

Pada Kawasan Rebana akan dikembangkan 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) dengan total luasan sebesar 43.912,94 hektare.

Secara kelayakan tugas sebagai Kepala Pelaksana, Helmy Yahya mengelola BP Rebana yang memiliki fungsi utama, diantaranya:

  • Perencanaan strategis - menyusun master plan kawasan termasuk tata ruang, kawasan industri, dan layanan publik.
  • Koordinasi antar kabupaten/kota dalam kawasan Rebana agar pembangunan lebih terintegrasi.
  • Implementasi proyek infrastruktur penting seperti tol, pelabuhan, bandara, jaringan logistik.
  • Menarik investasi ke kawasan Rebana sehingga potensi ekonomi seperti industri dan perdagangan bisa berkembang maksimal.

Baca juga: Daftar 4 Daerah yang Masuk Sumedang Industriapolis Bagian dari Rebana, Ditawarkan ke Malaysia

Jika demikian lantas apa saja Sektor Strategis Kawasan Metropolitan Rebana yang Dikelolah Helmy Yahya ini di ke 7 daerah pembangunan tersebut?

7 Sektor Strategis Kawasan Metropolitan Rebana

Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa sektor strategis di Kawasan Metropolitan Rebana yang dikelola atau difasilitasi pengembangannya oleh Badan Pengelola Rebana / Helmy Yahya (atau pejabat yang setara), meliputi peran dan potensi di ke-7 daerah (Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Kuningan, Cirebon (kabupaten + kota)).

1. Industri dan Kawasan Industri

  • Terdapat 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang sedang disiapkan atau dikembangkan di wilayah Rebana, diantaranya di Subang (Cipali), Kertajati, Butom, Krangkeng, Losarang, Balongan, dan kawasan lain.
  • Fokus pada industri dengan teknologi lebih tinggi / green industry. Contohnya pabrik kendaraan listrik di Subang.

2. Infrastruktur Konektivitas dan Logistik

  • Pelabuhan Internasional Patimban (Subang) menjadi salah satu infrastruktur kunci untuk aktivitas ekspor-impor dan logistik.
  • Bandara Internasional Kertajati (Majalengka) juga menjadi hub udara yang mendukung pengembangan wilayah dan industri.
  • Jalan tol, jalan akses, jalan penghubung, dan transportasi terintegrasi antarkabupaten/kota menjadi bagian dari rencana induk transportasi.

3. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

  • Pengembangan pariwisata di Pantura (sub-region pesisir), promosi budaya lokal, desa wisata, homestay, amenitas wisata.
  • Sektor ekraf (ekonomi kreatif) dilibatkan untuk mendukung produk lokal, souvenir, festival budaya, destinasi wisata.

4. Pertanian, Perkebunan, Produk Lokal

  • Kuningan sebagai contoh menekankan pertanian dan produk lokal sebagai sektor pendukung pariwisata dan konservasi lingkungan dalam Kawasan Rebana.
  • Pengembangan agroindustri sebagai bagian dari integrasi produk lokal dengan industri pengolahan.

5. Energi Terbarukan dan Sumber Daya Alam

  • Pembangunan beberapa pembangkit listrik: PLTA, PLTB (tenaga bayu), PLTP (panas bumi) di kawasan yang memiliki potensi energi.
  • Pengelolaan air baku regional (SPAM Regional Cirebon Raya) dan sumber daya air sebagai bagian dari infrastruktur vital.

6. Transportasi Terpadu

  • Penyusunan Rencana Induk Transportasi Terpadu. Sinkronisasi moda transportasi logistik, angkutan barang dan penumpang, regulasi dari pusat-daerah.
  • Terminal, fasilitas transport publik, aksesibilitas ke industri dan pelabuhan.

7. Pengembangan Ketenagakerjaan, Pendidikan, dan Keterampilan SDM

  • Untuk mendukung industri yang masuk, dibutuhkan tenaga kerja terampil dan link-and-match dengan institusi pendidikan vokasi.
  • Lembaga pendidikan dan pelatihan/kursus yang disesuaikan dengan kebutuhan industri di kawasan Rebana.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved