Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran

Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20: Peringatan Tak Terjerumus Gemerlap Dunia

Tafsir dan Asbabun Nuzul Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 11-20: Peringatan Tak Terjerumus Gemerlap Dunia

TribunPriangan.com
ASBABUN NUZUL AL-QURAN - Tafsir dan Asbabun Nuzul Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 11-20: Peringatan Tak Terjerumus Gemerlap Dunia. Ilustrasi Ayat Al-Quran (Ayat Al-quran Surah Al-Hud (TribunPriangan.com/ Lulu Aulia Lisaholith) 

(Allah menyaksikan) artinya menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya dengan dalil-dalil dan ayat-ayat (bahwasanya tidak ada Tuhan) yakni tidak ada yang disembah dalam wujud ini dengan benar (melainkan Dia, dan) menyaksikan pula atas yang demikian itu (para malaikat) dengan pengakuan mereka (dan orang-orang yang berilmu) dari kalangan para nabi dan orang-orang beriman, baik dengan keyakinan maupun dengan perkataan (menegakkan keadilan) dengan mengatur makhluk ciptaan-Nya. Manshub disebabkan kedudukannya sebagai hal, sedangkan yang menjadi amilnya ialah arti keseluruhan yakni hanya Allahlah yang mengatur makhluk-Nya dengan seadil-adilnya. (Tidak ada Tuhan melainkan Dia) diulangi kembali memperkokoh perkataan sebelumnya (Yang Maha Perkasa) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan dan ciptaan-Nya.

Ayat 19

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Tafsir:

(Sesungguhnya agama) yang diridai (di sisi Allah) ialah agama (Islam) yakni syariat yang dibawa oleh para rasul dan dibina atas dasar ketauhidan. Menurut satu qiraat dibaca anna sebagai badal dari inna yakni badal isytimal. (Tidaklah berselisih orang-orang yang diberi kitab) yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam agama, sebagian mereka mengakui bahwa merekalah yang beragama tauhid sedangkan lainnya kafir (kecuali setelah datang kepada mereka ilmu) tentang ketauhidan disebabkan (kedengkian) dari orang-orang kafir (di antara sesama mereka, siapa yang kafir pada ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah cepat sekali perhitungan-Nya) maksudnya pembalasan-Nya.

Ayat 20

فَإِنْ حَآجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّهِ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِ ۗ وَقُل لِّلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْأُمِّيِّۦنَ ءَأَسْلَمْتُمْ ۚ فَإِنْ أَسْلَمُوا۟ فَقَدِ ٱهْتَدَوا۟ ۖ وَّإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ ٱلْبَلَٰغُ ۗ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِٱلْعِبَادِ

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Tafsir:

(Jika mereka menyanggah kamu) hai Muhammad dalam soal agama (maka katakanlah) kepada mereka ("Kuserahkan wajahku kepada Allah) artinya aku tunduk dan patuh kepada-Nya, aku (dan orang-orang yang mengikutiku.") wajah disebutkan secara khusus, karena kedudukannya yang mulia, maka yang lainnya lebih utama untuk berserah diri. (Dan katakanlah kepada orang-orang yang diberi Alkitab) yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani (serta orang-orang yang tidak tahu baca tulis) yaitu orang-orang Arab musyrik ("Apakah kamu mau masuk Islam?") Maksudnya masuk Islamlah kamu! (Jika mereka masuk Islam, maka sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk) dari kesesatan (dan jika mereka berpaling) dari agama Islam (maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan) risalah yang diamanatkan kepadamu (dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya) lalu diberi-Nya balasan atas amal perbuatan mereka. Ayat berikut ini sebelum turunnya perintah untuk berperang:

Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20

Ayat 11

"(keadaan mereka) sama seperti keadaan Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Kami; maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya; dan Allah amat keras siksa-Nya."

Sebab turunnya:
Ayat ini turun untuk mengingatkan kaum kafir Quraisy yang menolak kebenaran risalah Nabi Muhammad ﷺ. Allah mengibaratkan mereka dengan Fir‘aun dan pengikutnya yang mendustakan ayat-ayat Allah, lalu dibinasakan. Para mufasir seperti Ibn Kathir menegaskan bahwa ayat ini menjadi peringatan agar orang-orang musyrik tidak merasa aman dari azab.

Ayat 12–13

"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir, 'Kamu pasti akan dikalahkan dan digiring ke neraka Jahanam.' … Sungguh, pada perang Badar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu."

Sebab turunnya:
Turun berkenaan dengan Perang Badar (tahun 2 H). Saat itu kaum Muslimin yang sedikit mampu mengalahkan pasukan Quraisy yang jumlahnya jauh lebih banyak. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, ayat ini turun untuk memberi kabar kepada kaum kafir Quraisy dan Yahudi Madinah bahwa mereka akan selalu kalah ketika berhadapan dengan umat Islam jika tetap dalam kekafiran.

Ayat 14–15

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini… Katakanlah: 'Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?' …"

 Sebab turunnya:
Riwayat menyebutkan ayat ini turun untuk menjelaskan bahwa manusia sering terperdaya oleh kecintaan dunia (harta, anak, kekuasaan). Namun Allah menawarkan sesuatu yang lebih mulia: surga bagi orang beriman. Tidak ada riwayat khusus peristiwa tunggal, melainkan ayat ini sebagai peringatan umum atas kecintaan berlebihan pada dunia.

Ayat 16–17

"(yaitu) orang-orang yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.' Mereka itulah orang-orang yang sabar, benar, taat, dermawan, dan memohon ampun di waktu sahur."

Sebab turunnya:
Menurut sebagian ulama tafsir, ayat ini menggambarkan sifat-sifat ahli takwa yang menjadi lawan dari orang-orang yang disebut dalam ayat sebelumnya. Ia turun sebagai penegasan sifat mukmin sejati, bukan karena peristiwa khusus.

Ayat 18–20

"Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia… Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Dan orang-orang yang diberi Kitab berselisih… Maka jika mereka membantahmu, katakanlah: 'Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang yang mengikutiku…'"

Sebab turunnya:
Ayat ini turun berkenaan dengan dialog Nabi Muhammad ﷺ bersama orang-orang Yahudi dan Nasrani di Madinah. Mereka memperdebatkan siapa yang berada di jalan benar. Allah menegaskan bahwa agama yang diridai hanyalah Islam, dan perbedaan mereka muncul karena sikap sombong meski kebenaran sudah jelas. Tafsir Al-Tabari dan Al-Suyuthi menyebutkan ayat ini sebagai jawaban atas perdebatan dengan Ahli Kitab.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved