Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 241-250: Hukum Mutah, Anjuran Berinfak dan Berjihad
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 241-250: Perintah Berjihad, Hukum Mut'ah, dan Anjuran Berinfak
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِٱلْجُنُودِ قَالَ إِنَّ ٱللَّهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّى وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُۥ مِنِّىٓ إِلَّا مَنِ ٱغْتَرَفَ غُرْفَةًۢ بِيَدِهِۦ ۚ فَشَرِبُوا۟ مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُۥ هُوَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ قَالُوا۟ لَا طَاقَةَ لَنَا ٱلْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ ۚ قَالَ ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ ٱللَّهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةًۢ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku". Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya". Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar".
Tafsir:
(Maka tatkala keluar) artinya berangkat (Thalut bersama tentaranya) dari Baitulmakdis, sedang ketika itu hari amat panas hingga mereka meminta kepadanya agar diberi air, (maka jawabnya, "Sesungguhnya Allah akan mencoba kamu) atau menguji kamu (dengan sebuah sungai) terletak antara Yordania dan Palestina, agar jelas siapa di antara kamu yang taat dan siapa pula yang durhaka. "Maka barang siapa di antara kamu (meminumnya), maksudnya meminum airnya (maka tidaklah ia dari golonganku) bukan pengikut-pengikutku. (Barang siapa yang tidak merasainya) artinya tidak meminumnya, (kecuali orang yang hanya meneguk satu tegukan saja, maka ia adalah pengikutku) 'ghurfah' dengan baris di atas atau di depan (dengan tangannya) mencukupkan dengan sebanyak itu dan tidak menambahnya lagi, maka ia termasuk golonganku. (Maka mereka meminumnya) banyak-banyak ketika bertemu dengan anak sungai itu, (kecuali beberapa orang di antara mereka). Mereka ini mencukupkan satu tegukan tangan mereka, yakni untuk mereka minum dan untuk hewan-hewan mereka. Jumlah mereka tiga ratus dan beberapa belas orang (Tatkala ia telah melewati anak sungai itu, yakni Thalut dengan orang-orang yang beriman bersamanya) yakni mereka yang mencukupkan satu tegukan (mereka pun berkata) maksudnya yang minum secara banyak tadi, ("Tak ada kesanggupan) atau daya dan kekuatan (kami sekarang ini untuk menghadapi Jalut dan tentaranya") maksudnya untuk berperang dengan mereka. Mereka jadi pengecut dan tidak jadi menyeberangi sungai itu. (Berkatalah orang-orang yang menyangka), artinya meyakini (bahwa mereka akan menemui Allah), yakni di hari berbangkit, mereka itulah yang berhasil menyeberangi sungai: ("Berapa banyaknya), artinya amat banyak terjadi (golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah) serta kehendak-Nya (Dan Allah beserta orang-orang yang sabar") dengan bantuan dan pertolongan-Nya.
Ayat 250
وَلَمَّا بَرَزُوا۟ لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".
Tafsir:
(Dan tatkala mereka tampil untuk memerangi Jalut bersama tentaranya) artinya telah berbaris dan siap sedia untuk bertempur, (mereka berdoa, "Ya Tuhan kami! Tuangkanlah) atau limpahkanlah (kepada kami kesabaran, teguhkanlah pendirian kami) dengan memperkokoh hati kami untuk berjuang, (dan bantulah kami terhadap orang-orang kafir").
Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 241 - 250
- Ayat 241
Surat Al-Baqarah turun berkenaan dengan hukum mut’ah bagi perempuan yang dicerai. Menurut riwayat Ibnu ‘Abbas, ketika ada seorang laki-laki menceraikan istrinya sebelum ia menetapkan mahar, maka para sahabat bertanya mengenai hak perempuan itu. Lalu Allah menurunkan ayat ini, yang menjelaskan bahwa perempuan yang dicerai tetap berhak mendapatkan mut’ah, yaitu pemberian sesuai kemampuan laki-laki, sebagai bentuk penghormatan dan kebaikan, khususnya bagi mereka yang bertakwa.
- Ayat 242
Merupakan ayat penegasan dari hukum-hukum yang telah disebutkan sebelumnya, yakni masalah perceraian, iddah, dan mut’ah. Tidak ada sebab khusus turunnya ayat ini, karena ia berfungsi sebagai penutup rangkaian hukum perceraian dengan penekanan bahwa semua ketetapan Allah dimaksudkan agar manusia menggunakan akalnya untuk memahami hikmah syariat.
- Ayat 243
Allah menyinggung peristiwa bersejarah dari Bani Israil. Riwayat Ibnu ‘Abbas dan sejumlah mufassir menyebutkan bahwa sekelompok besar Bani Israil, berjumlah ribuan orang, keluar meninggalkan negeri mereka karena takut mati terkena wabah tha‘un. Namun Allah mematikan mereka semuanya, lalu menghidupkan mereka kembali dengan doa Nabi Hizqil, sebagai tanda kekuasaan-Nya. Peristiwa ini menjadi pelajaran bahwa lari dari ketentuan Allah tidaklah bermanfaat.
- Ayat 244
Ayat ini turun sebagai perintah tegas untuk berperang di jalan Allah. Setelah Bani Israil diberi pelajaran tentang hakikat kematian, Allah mengingatkan mereka untuk tidak lari dari jihad. Sebab, kehidupan dan kematian berada di tangan-Nya, sehingga jihad harus dilakukan dengan ikhlas, bukan dihindari karena takut kehilangan nyawa.
- Ayat 245
Ayat ini hadir berkaitan dengan seruan Rasulullah ﷺ kepada sahabat-sahabatnya agar berinfak di jalan Allah. Menurut riwayat, seorang sahabat bernama Abu Dahdah langsung memberikan kebunnya yang berisi ratusan pohon kurma sebagai sedekah ketika ayat ini turun. Maka Allah menjanjikan bahwa siapa saja yang memberi pinjaman yang baik kepada-Nya (yakni berinfak dengan ikhlas), niscaya akan dilipatgandakan pahalanya berlipat ganda.
- Ayat 246-248
Allah mengisahkan Bani Israil setelah wafatnya Nabi Musa. Mereka meminta seorang raja agar bisa berjihad melawan musuh. Allah mengangkat Thalut (Saul) sebagai raja, meskipun ia bukan dari kalangan bangsawan atau orang kaya. Hal ini membuat sebagian Bani Israil menolak. Namun Allah menegaskan bahwa Thalut dipilih karena kekuatan fisik dan pengetahuannya yang luas. Ayat ini turun untuk mengingatkan umat bahwa kepemimpinan sejati tidak ditentukan oleh nasab atau kekayaan, melainkan oleh ilmu dan kekuatan iman.
- Ayat 249
Menceritakan ujian Allah kepada pasukan Thalut. Mereka diuji dengan sebuah sungai, diperintahkan agar tidak minum kecuali hanya sekadar mencedok dengan tangan. Sebagian besar melanggar, hanya sedikit yang taat. Dengan jumlah kecil itulah akhirnya Thalut maju berperang melawan Jalut (Goliath) dan bala tentaranya. Hal ini menjadi gambaran nyata bahwa kemenangan bukan ditentukan oleh jumlah, melainkan oleh kualitas iman dan kesabaran.
- Ayat 250
Menyinggung doa tulus dari pasukan yang sedikit itu ketika menghadapi Jalut. Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran, kokohkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum kafir.” Doa tersebut dikabulkan Allah, dan dengan izin-Nya, Nabi Daud yang saat itu masih muda mampu mengalahkan Jalut. Dari sinilah Daud kemudian diangkat menjadi nabi dan diberi kerajaan.
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 241-250
Tafsir dan Terjemahan Ayat Al-Quran
tafsir
Tafsir Surah Al-Baqarah
Tafsir Ayat Al-Quran
Tafsir & Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 221-230: Hukum Nikah, Pergaulan Suami-Istri dan Talak |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 211-220: Perbedaan Orang Beriman dan Kafir di Akhirat |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 191-200, Lengkap dengan Arab dan Latinnya |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 171-180: Hukum Qishash, Halal Haram, Aturan Wasiat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.