Isak Tangis Pecah! Remaja Dayeuhkolot yang Diduga Korban TPPO Akhirnya Pulang ke Pelukan Keluarga

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Isak tangis menyelimuti Mapolresta Bandung saat Riski Nur Fadhilah (18), remaja asal Kabupaten Bandung akhirnya bertemu kembali dengan keluarganya.

Sebelumnya, remaja yang akrab disapa Fadhil tersebut sempat berada di Kamboja dan bekerja sebagai scammer, usai sempat dikabarkan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Tangis pecah ketika Fadhil, akhirnya bertemu dan diserahkan pihak kepolisian kepada keluarganya. Air mata kebahagiaan, seolah menghapus semua kecemasan yang selama ini dirasakan keluarga.

Pada pertemuan tersebut, Fadhil, tampak masih terpukul. Sesekali dirinya tidak bisa menahan air mata saat melihat keluarganya. Dirinya bahkan, memeluk keluarganya dengan sangat erat.

Saat ditanya awak media mengenai pertemuannya hari ini dengan keluarganya, Fadhil hanya melontarkan satu kata, yaitu "Senang". Setelah itu, suasana berubah menjadi tangisan bahagia.

Di tempat yang sama, pihak kepolisian diwakili Kasi Humas Polresta Bandung, Iptu Opi Taufik turut memberikan penjelasan terkait proses pemulangan Fadhil.

"Kemarin, Sabtu (22/11). Kami bersama BP3MI berangkat ke Jakarta, menyambut Fadhil di Bandara Soekarno Hatta. Yang didampingi tim Kemenlu dan tim KBRI Kamboja," ujarnya kepada awak media pada Minggu (23/11/2025). 

Baca juga: Gadis Asal Sukabumi Diduga Jadi Korban TPPO, Dikabarkan Disekap di Pangkalpinang

Baca juga: 3 Kapolsek di Bandung Diganjar Penghargaan Berantas Sindikat TPPO, BP2MI: Hati-hati Calo PMI Ilegal

Setibanya di Bandung, kata Opi, Fadhil langsung menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dan memperdalam keterangan dari penyidik terkait dugaan TPPO tersebut.

"Setelah dijemput, Fadhil telah dilakukan pemeriksaan kesehatan serta pendalaman oleh pihak penyidik terkait peristiwa tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Opi mengungkapakan, setelah diserahkan kepada pihak keluarga, Fadhil akan dititipkan terlebih dahul ke Dinas Sosial, untuk memberikan perlindungan, pemulihan, dan pendampingan.

"Selanjutnya akan dititipkan terlebih dahulu ke Dinas Sosial Kabupaten Bandung," ucapnya. (*)