Hak Cipta dan Karya Seni Remy Silado Dilindungi 70 Tahun, Ada Pameran Akhir Bulan Ini
Pengamat hukum dan kesenian Yesmil Anwar menilai karya-karya maestro seni Indonesia, Remy Sylado
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Pengamat hukum dan kesenian Yesmil Anwar menilai karya-karya maestro seni Indonesia, Remy Sylado, patut mendapatkan apresiasi yang lebih luas dari masyarakat. Yesmil menegaskan, warisan intelektual dan artistik Remy tidak seharusnya berhenti hanya sebagai kenangan, melainkan harus menjadi inspirasi yang hidup bagi generasi muda Indonesia.
“Remy Sylado bukan hanya seniman serbabisa. Ia adalah penjelajah ide yang melampaui zamannya,” ujar Yesmil setelah kegiatan mengenang 1.000 hari berpulangnya Remy Sylado di kawasan Dago Bandung.
Menurut Yesmil, karya Remy di bidang sastra, musik, dan seni rupa menunjukkan betapa kuatnya daya jelajah pemikiran dan keberaniannya menembus batas arus utama.
Dirinya bahkan menyebut sejak era 1970-an Remy sudah memikirkan bentuk-bentuk alternatif dalam kesenian Indonesia. Ia mencari ekspresi yang orisinil dan berani menantang arus.
“Itu sebabnya, banyak gagasannya baru kita sadari relevansinya hari ini,” katanya.
Yesmil menambahkan bahwa pemikiran visioner Remy mencerminkan kesadaran mendalam tentang dinamika budaya. “Ia tahu bahwa seni dan kebudayaan tidak pernah statis. Ada pergeseran, ada perubahan,” tuturnya.
Hak Cipta Karya Remy Sylado Dilindungi hingga 70 Tahun
Di tempat yang sama, Profesor Hukum dari Unpad Prof. Em. Dr Eddy Damian memberikan informasi penting terkait perlindungan karya sang maestro. Ia mengatakan bahwa hak cipta dari seluruh karya Remy Sylado bisa diwariskan ke ahli waris hingga 70 tahun lamanya.
"Hukum hak cipta terbaru sekarang bukan 50 tahun namun 70 tahun," ucapnya, memastikan perlindungan hukum atas warisan intelektual Remy Sylado.
Sementara itu, penyelenggara acara sekaligus keponakan Remy Sylado, Eleonora Moniung, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para penggemar Remy yang antusias dan hadir dalam acara mengenang 1.000 hari wafatnya Remy Sylado.
Untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap karya-karya almarhum, Eleonora Moniung menyampaikan kabar gembira.
"Untuk mengobati rindu masyarakat, kami akan melakukan pameran di Dago Tea House pada tanggal 22-29 November," tutupnya.(*)
| Seorang Pria Muda di Kota Bandung Ditemukan Tewas Mengenaskan Dalam Konter HP |
|
|---|
| Utang Puasa di Ramadhan 2025 Masih Ada? Segera Bayar, Begini Tata Cara dan Niatnya |
|
|---|
| Prediksi Skor Selangor FC vs Persib Bandung Malam Ini Versi Bobotoh Geulis |
|
|---|
| Kondisi Terkini di Kawasan Rumah Sakit dan Alun-alun Ujungberung Pasca Diterpa Angin Puting Beliung |
|
|---|
| Angin Kencang Terjang Bandung Timur, Terparah di Ujungberung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/mengenangremysilado.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.