Breaking News

Pelajar di Garut Keracunan MBG

BREAKING NEWS - Pelajar Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 569 Orang, 19 Masih Dirawat

Korban keracunan yang diduga disebabkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut mengalami kenaikan signifikan.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Sidqi Al Ghifari
KERACUNAN MBG - Ratusan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami gejala keracunan diduga seusai menyantap makanan dari Makan Siang Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Korban keracunan yang diduga disebabkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut mengalami kenaikan signifikan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat hingga Kamis kemarin terdapat penambahan korban hingga 569.

"Hingga saat ini jumlah yang diduga mengalami keracunan ada 569 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani kepada awak media, Kamis (18/9/2025) malam.

Ia menuturkan, bertambahnya korban didominasi oleh murid sekolah dasar setelah sebelumnya korban dari SMP, SMA dan Madrasah Aliyah.

Baca juga: BREAKING NEWS - Puluhan Pelajar di Garut Alami Keracunan Diduga Seusai Konsumsi MBG

Korban ungkapnya mayoritas mengalami gejala ringan, hingga harus ditangani atau dirawat di puskesmas.

"Total pasien yang sempat dirawat inap mencapai 30 orang. Dari jumlah itu, 11 orang sudah dipulangkan, sementara 19 orang lainnya masih mendapat perawatan," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Ia menuturkan, peristiwa tersebut diduga berawal seusai korban menyantap hidangan dari Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: Daftar 5 Makanan MBG yang Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa di Garut Keracunan

Menu yang disajikan saat itu di antaranya nasi putih, tempe orek, ayam woku, lalapan sayur dan buah stroberi.

"Kami telah melakukan penyelidikan, meminta keterangan saksi, mengirimkan sampel bekas makanan dan muntah ke laboratorium berkoordinasi dengan puskesmas," ungkapnya.

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved