Budaya Lokal di Ciamis
Helaran, Napas Budaya Ciamis yang Terus Menyala dari Kampung ke Kampung
Dari ujung Kawali hingga Cisaga, dentuman kendang dan tarian khas Helaran terus bergema dalam berbagai festival budaya.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Di tengah derasnya arus modernisasi, masyarakat Tatar Galuh membuktikan bahwa tradisi tak mudah pudar.
Helaran, kesenian rakyat yang sarat makna gotong royong dan kearifan lokal, kini kembali tumbuh subur di hampir setiap kecamatan di Kabupaten Ciamis.
Tak lagi sekadar tontonan seremonial, Helaran telah menjelma menjadi ruang ekspresi kolektif yang menghidupkan semangat kebersamaan dan identitas masyarakat.
Dari ujung Kawali hingga Cisaga, dentuman kendang dan tarian khas Helaran terus bergema dalam berbagai festival budaya.
Salah satu ikon yang telah menasional adalah Bebegig Sukamantri, yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.
Pengakuan itu menjadi bukti bahwa kesenian tradisional Ciamis memiliki nilai artistik dan filosofi tinggi yang diakui secara nasional.
Namun, Bebegig bukan satu-satunya. Di berbagai kecamatan, lahir beragam bentuk Helaran dengan karakter unik, seperti dari Munding Kibowang di Kawali, Wayang Landung di Panjalu, hingga Ririwa Sawah Lega di Pamarican.
Tiap kelompok menghadirkan cerita dan simbol budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi masyarakatnya.
“Sekarang hampir setiap kecamatan punya kelompok Helaran sendiri. Hingga akhir 2024, tercatat ada sekitar 30 kelompok yang aktif di 27 kecamatan,” ujar Fahmy Khusnulyakin, staf Bidang Kebudayaan Dinas Budpora Ciamis, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Kirab Helaran Budaya Meriahkan HUT Ke-23 Kota Tasikmalaya Cheka: Tasik Senyum dan Bahagia Warganya
Baca juga: Bebegig dan Marching Band Meriahkan Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Ciamis
Menurutnya, geliat itu bukan sekadar kebanggaan, tapi juga menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga jati diri budaya di tengah perkembangan zaman.
Untuk memastikan keberlanjutan tradisi ini, Dinas Budpora Ciamis meluncurkan Program PORAK (Pembinaan dan Pengembangan Kesenian Helaran Kabupaten Ciamis).
Melalui program ini, kelompok seni mendapat kesempatan tampil, pelatihan, hingga pembinaan merata di seluruh kecamatan.
“Kami ingin setiap seniman Helaran punya ruang tampil dan dihargai karya budayanya. Tidak hanya di pusat kota, tapi sampai ke pelosok,” tambah Fahmy.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ciamis, H. Dian Budiana, menyebut Helaran sebagai “napas budaya” masyarakat Ciamis yang wajib dijaga lintas generasi.
| Cuman Pakai NIK KTP, Begini Cara Cek Penerima BLT Rp900 Ribu yang Cair Oktober Ini |
|
|---|
| 30 Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 2025 Sesuai Tema dan Penuh Semangat, Cocok untuk Medsos |
|
|---|
| Naskah Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Harta, Tahta, dan Wanita dalam Islam |
|
|---|
| Cara Cek Bansos BPNT dan PKH Oktober 2025, Apakah Anda Masih Jadi Penerima? |
|
|---|
| Kalender Oktober 2025 Hampir Habis: Adakah Long Weekend di Akhir Pekan Ini? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.