Desa Jalatrang Tekan Pengeluaran Warga Rp72 Juta per Bulan Lewat Program Ketahanan Pangan
Kepala Desa Jalatrang, Dadi Haryadi, mengungkapkan, program ini berawal dari hasil survei kebutuhan dasar masyarakat
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Program ketahanan pangan di Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, kini mulai menunjukkan hasil nyata.
Melalui tangan-tangan terampil para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Berlian sebagai induknya, masyarakat berhasil memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tiga jenis bumbu dapur utama yakni bawang merah, cabai rawit, dan tomat yang selama ini menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kepala Desa Jalatrang, Dadi Haryadi, mengungkapkan, program ini berawal dari hasil survei kebutuhan dasar masyarakat yang menunjukkan bahwa dari 1.000 rumah, uang senilai Rp72 juta per bulan keluar dari desa hanya untuk membeli tiga komoditas bumbu dapur tersebut.
“Dari situ kami berpikir, bagaimana supaya masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli bawang merah, cabai rawit, dan tomat. Maka lahirlah program ketahanan pangan berbasis pekarangan rumah,” ujar Dadi saat diwawancarai di Kampung Bungur Jalatrang, Senin (13/10/2025).
Baca juga: Pamarican Scout Challenge 2025, Wadah Tempa Kepemimpinan dan Karakter Generasi Muda Ciamis
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Desa melalui program ketahanan pangan dari Dana Desa membagikan 20 polybag kepada setiap rumah tangga penerima untuk ditanami bawang merah, cabai rawit, dan tomat.
Dari 2.100 rumah di Desa Jalatrang, sebanyak 1.000 rumah sudah diintervensi dalam tahap awal program ini.
Kini, Desa Jalatrang mulai dikenal sebagai desa yang berhasil menggerakkan ketahanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat, terutama peran aktif perempuan.
“Yang terpenting bukan hanya panen, tapi tumbuhnya kesadaran dan kebersamaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,” tutur Dadi Haryadi.
Program yang mulai berjalan sejak tahun 2023 ini kini mulai menunjukkan hasil menggembirakan.
Sebagian warga sudah memanen hasil tanamnya, bahkan menanam kembali untuk kebutuhan selanjutnya.
“Sekarang sudah banyak warga yang bisa langsung memenuhi kebutuhan dapurnya dari halaman rumah sendiri. Belum kita bicara ke arah bisnis, tapi minimal sudah bisa menekan pengeluaran rumah tangga,” kata Dadi.
Menurutnya, manfaat terbesar dari program ini bukan hanya hasil panen, tetapi perubahan pola pikir masyarakat dari konsumtif menjadi produktif.
“Kita butuh waktu untuk mengubah mindset masyarakat. Tapi sekarang warga sudah punya kesadaran memanfaatkan pekarangan, dan itu luar biasa,” imbuhnya.
Dadi menambahkan, panen dilakukan secara mandiri oleh masing-masing keluarga tanpa panen raya bersama.
Pamarican Scout Challenge 2025, Wadah Tempa Kepemimpinan dan Karakter Generasi Muda Ciamis |
![]() |
---|
Kementerian LH Intip Pengelolaan Sampah, Bupati Ciamis: Modal Kami Bukan Uang Tapi Kesadaran Warga |
![]() |
---|
Layanan SIM Keliling Hari Ini Ciamis, Akan Digelar di Pasar Sindangkasih |
![]() |
---|
3 Kelompok Masyarakat Prioritas Pelayanan e-KTP, Disdukcapil Ciamis Pastikan Layanan Bebas Pungli |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Mobil Elf Tabrak Dua Motor dan Konter Pulsa di Ciamis, Korban Dilarikan ke RSUD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.