Santri di Kota Banjar Dibekali Teknologi Pertanian dan Jiwa Wirausaha
STISIP Bina Putera Banjar bekerja sama dengan Universitas Subang (UNSUB) sukses melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Pemula
Penulis: Padna | Editor: ferri amiril
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - STISIP Bina Putera Banjar bekerja sama dengan Universitas Subang (UNSUB) sukses melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) di Pondok Pesantren Al-Inayah, Kota Banjar, pada 2–3 September 2025.
Program ini bertujuan mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui pelatihan teknologi pertanian modern, pengolahan limbah organik, dan penguatan jiwa kewirausahaan santri.
Program dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek RI Tahun Anggaran 2025 ini menargetkan peningkatan produktivitas pertanian berbasis pesantren sekaligus pengembangan agribisnis berkelanjutan.
Tiga narasumber utama hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut. Dr. H. Iwan Kusnadi, M.Si. membuka sesi dengan materi Pelatihan Ekonomi Pertanian dan Peningkatan Wawasan Bisnis, yang menekankan pentingnya mekanisasi pertanian.
Ia memperkenalkan penggunaan alat seperti traktor, cultivator, hingga peralatan modern lain untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja serta menekan biaya operasional.
Sesi kedua, yang dibawakan oleh Dr. Tita Kartika Dewi, ST., MP., berfokus pada pelatihan pembuatan pupuk organik dari Sampah Organik Dapur (SOD).
Santri diajarkan membuat berbagai jenis pupuk organik seperti kompos aerob, bokashi, vermikompos, hingga pupuk cair baik sebagai solusi pengolahan limbah maupun peluang usaha ramah lingkungan.
Materi terakhir disampaikan oleh Dr. Yogi Sugiarto Maulana, S.Sos., M.Si., dengan tema menumbuhkan jiwa entrepreneur Santri.
Ia mengajak santri untuk aktif mengelola usaha, membaca peluang pasar, serta membangun jejaring bisnis, sebagai bentuk kemandirian ekonomi pesantren.
Sebagai bentuk dukungan konkret, pihak pesantren menerima hibah alat pertanian dari DPPM berupa satu unit cultivator dan satu unit mesin pemotong rumput.
Alat tersebut langsung digunakan untuk menggarap lahan pertanian yang sudah ditanami mentimun dan bawang merah.
"Dengan pelatihan ini, santri tidak hanya dibekali ilmu agama, tapi juga keterampilan pertanian modern, pengolahan limbah, dan jiwa kewirausahaan. Ini sangat bermanfaat bagi masa depan mereka," ujar KH. Ujer Jamaludin, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Inayah kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Minggu (7/9/2025) pagi.
Ketua STISIP Bina Putera Banjar, Tina Cahya Mulyatin, S.IP., M.Si., menyatakan, program ini adalah bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah.
"Kami ingin memastikan pendidikan tinggi tidak berhenti pada teori, tapi berdampak langsung pada masyarakat, terutama di sektor ekonomi pesantren," katanya.
Senada, Ketua LPPM STISIP Bina Putera Banjar, Anwar Musadad, S.Ag., M.M.Pd., menegaskan pentingnya sinergi lintas kampus.
"Kolaborasi dengan UNSUB menjadi kunci sukses program ini. Kami berharap inisiatif ini terus berlanjut dan menjadi model pemberdayaan berbasis pesantren," ucap Anwar.(*)
| 50 Ucapan Hari Santri Nasional 2025, Penuh Makna dan Doa, dan Harapan Baru |
|
|---|
| 20 Link Twibbon Gratis Hari Santri 2025, Lengkap Cara Pasang dan Logo yang Dipakai Tahun Ini |
|
|---|
| Curi Perhatian Dunia, Industri Kelautan Jabar PT Gani Arta Dwitunggal Dikunjung Delegasi Vanuatu |
|
|---|
| Silaturahmi Hj Susilawati di Cibeber Bahas Kedaulatan Pangan dan Harapan untuk Petani Muda Cianjur |
|
|---|
| H Budi Mahmud Saputra Dorong Perbankan Kembangkan UMKM di Kota Tasikmalaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/pemberdayaanmasyarakatstisipbro.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.