Kenalkan Makanan Lokal di Jayantara Priangan Timur, Peserta Sajikan Menu dari Singkong dan Terubuk

Penulis: Jaenal Abidin
Editor: Dedy Herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LOMBA PLATING - Peserta lomba plating sekaligus Executive Chef Hotel Santika Tasikmalaya Asep Fitriadi ketika menjelaskan menu makanan berbahan singkong dan terubuk di hadapan juri yang sedang mencicipi makanan karyanya di gelaran Jayantara Priangan Timur 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia di Alun-alun Dadaha Kota Tasikmalaya, Jumat (21/8/2025).

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Puluhan peserta yang berasal dari hotel dan resto Se Priangan Timur, mengikuti lomba plating dengan bahan baku singkong dan terubuk.

Kegiatan ini dilaksanakan pada gelaran Jayantara Priangan Timur 2025 oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan PHRI, berlangsung di Alun-alun Dadaha, Kamis (21/8/2025).

Peserta yang ikut berasal dari hotel dan resto dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran.

Peserta lomba plating sekaligus Executive Chef Hotel Santika Tasikmalaya Asep Fitriadi menjelaskan, untuk lomba plating ini di sponsori bank Indonesia Tasikmalaya kerjasama bersama PHRI.

Baca juga: 93 UMKM Priangan Timur Binaan Bank Indonesia Ikuti Jayantara 2025 di Komplek Dadaha Tasik

Untuk peserta berasal dari beberapa wilayah Se Priangan Timur meramaikan gelaran Jayantara 2025.

"Disini kami melakukan kompetisi antar hotel, resto cafe (horeca) se Priangan Timur. Total peserta ada 30 tim dan ini untuk bahan plating semua sama berbahan dari pangan lokal singkong dan terubuk," ungkap Asep ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, 

Asep menjelaskan, bahan baku ini sengaja diambil karena ingin memberikan kesan berbeda sekaligus mengkampanyekan pangan lokal ini.

"Terubuk ini salah satu bahan paling unik, dan autentik. Uniknya ini bahan masih jarang dan masyarakat belum tahu bahkan belum nyoba, padahal terubuk itu sudah benar-benar makanan dari zaman dulu, orang tua dulu banyak makan makanan terubuk," kata Asep.

Selain itu, keberadaannya juga sulit, karena terubuk ini semacam alang-alang, untuk sekarang sudah banyak yang membudidaya, tapi zaman dulu tanaman ini sangat bebas tumbuh.

"Alasan mengambil bahan baku ini, karena mau diangkat salah satu kedepan mungkin sebagai bahan sebagai pengganti beras diangkat singkong dan terubuk," tegasnya.

Ketika ditanyai apakah bahan ini sudah banyak digunakan setiap hotel, Asep mengungkapkan sekarang belum tapi dengan kegiatan lomba plating bisa dikembangkan ke pengelola hotel dan resto.

"Kalau singkong banyak berbagai bahan menu, tapi terubuk ini masih jarang bahkan mulai besok di Hotel Santika akan mulai dicoba dan sudah dapat bahan terubuk," jelasnya.

Tidak hanya sebagai bahan baku makanan di hotel, tapi terubuk ini akan diperkenalkan ke masyarakat luas terutama tamu hotel.

"Kita akan kenalkan juga yang namanya terubuk ini ke tamu hotel, makanya mulai besok kita bakal gunakan bahan terubuk di Hotel Santika," katanya. 

Halaman
12