Jembatan Ambruk Tak Diperbaiki

Ambruk Sejak 2018, Jembatan Penghubung 2 Desa di Tasikmalaya Tak Diperbaiki, Warga Pakai Rakit

Penulis: Jaenal Abidin
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JEMBATAN AMBRUK - Kondisi jembatan penghubung dua desa di wilayah Kecamatan Cipatujah saat ambruk diterjang banjir bandang tahun 2018 lalu. Saat ini, warga Desa Padawaras harus naik rakit bambu untuk menyeberang ke Desa Nagrog karena jembatan belum diperbaiki.

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Sejak tahun 2018, Jembatan Bantarseureuh penghubung Desa Padawaras dan Nagrog, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, belum diperbaiki Pemkab Tasikmalaya.

Jembatan penghubung dua desa ini terputus dan ambruk diterjang banjir bandang pada tahun 2018 lalu, dan sampai sekarang belum tersentuh pembangunan.

Kondisi ini membuat warga sekitar harus menggunakan perahu getek atau rakit yang terbuat dari bambu untuk menyeberang ke wilayah perbatasan Desa Nagrog.

Sejak saat itu, warga sekitar tak bisa menggunakan akses tersebut untuk melakukan aktivitas setiap hari.

"Tanggal 6 November 2018 merupakan tanggal yang menakutkan bagi warga masyarakat khususnya masyarakat Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah pada saat itu karena diterjang banjir bandang membuat jembatan gantung penghubung desa padawaras - Desa Nagrog rusak," ungkap Kepala Desa Padawaras Yayan ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (10/8/2025).

Bahkan, setelah kejadian sempat dilakukan pendataan jembatan putus oleh pemerintah daerah termasuk oleh BPBD, namun jembatan sampai saat ini tidak dibangunkan.

"Sudah beberapa kali pengajuan, ke provinsi sudah ke kabupaten juga sudah, dan dulu jawabannya anggaran di-refocusing karena ada covid-19. Tapi covid-19 selesai sampai saat ini gak dibangun bangun," ucapnya.

Menurutnya, keberadaan jembatan ini menjadi akses warga untuk aktivitas ke pertanian. Untuk beraktivitas saat ini hanya mengandalkan perahu atau rakit bambu.

Baca juga: Jembatan Pemkot Cimahi Ambles, Jalan Raden Demang Hardjakusumah Ditutup Total Selama 7 Hari

Baca juga: Hujan Deras, Dua Jembatan dan Bendungan di Ciganjeng Pangandaran Jebol, Kerugian Capai Rp 1,1 Miliar

"Ini jembatan pusaka dari dulu sudah ada bahkan sebelum saya membangun tahun 2017, jembatan gantung tersebut sudah ada hanya saja rusak termakan waktu karena usianya sudah puluhan tahun , dibuat hasil swadaya masyarakat," jelas Yayan.

Salah satu warga di Desa Padawaras, Tono (50), mengaku sangat berharap sekali pembangunan Jembatan Padawaras-Nagrog segera direalisasikan. 

"Masyarakat sudah menunggu lama untuk bisa mendapatkan jembatan yang baru. Agar akses ke sekolah dan membawa hasil bumi cepat dibawa," ungkap Tono. 

Tono mendesak pemerintah baik pusat, provinsi atau kabupaten segera merealisasikannya, agar tidak membahayakan masyarakat. 

"Jadi kalau ada jembatan gantung masyarakat atau anak yang sekolah tidak bahaya lewat sungai. Kalau lewat menggunakan rakit sangat bahaya karena kalau sungai meluap bisa terbawa arus," kata Tono.

Bahkan sebelumnya pernah ada empat orang terbawa hanyut karena melintas menggunakan perahu atau rakit bambu.

"Yang dua selamat, yang dua lagi belum ditemukan," ucap Tono. (*)