Seorang TKW Asal Cianjur Pulang Dalam Keadaan Lumpuh dari Arab Saudi

Editor: ferri amiril
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LUMPUH - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) Santi Susanti (28) warga Kampung Ciandam Girang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, lumpuh

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) Santi Susanti (28) warga Kampung Ciandam Girang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, menderita lumpuh setelah pulang dari Arab Saudi.

Santi terluka di bagian belakang punggungnya karena terjatuh dari tangga.

Saat ini, Santi terbaring dengan posisi telungkup, lantaran tulang belakang dan tulang segitiganya patah. Kondisi tersebut berdampak terhadap kedua kaki Santi tidak dapat digerakkan.

Santi menjadi pekerja migran sejak tahun 2021 dan ditampung di salah satu yayasan di Arab Saudi. Setelah mendapatkan pekerjaan, setiap bulan dirinya kerap datang ke yayasan.

Namun, pada tahun 2025 petaka tersebut terjadi. Ketika di tempat yayasan tersebut, terjadi kegaduhan yang diduga tengah dilakukan pemeriksaan oleh otoritas setempat.

Kegaduhan tersebut membuat kondisi yayasan terjadi kepanikan dan seluruh orang berlarian tak beraturan. Santi terjatuh di tangga saat akan turun, akibatnya tulang punggung dan tulang segitiganya patah.

"Kejadiannya tahun ini, waktu itu di yayasan lagi ramai ada keributan dan semua jadi panik berlarian, pas di tangga saya terjatuh, terus punggung sama tulang segitiga saya patah," ujar Santi Susanti.

Santi dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan medis. Tetapi dirinya tidak ditemani siapapun dan dibiarkan begitu saja setelah diantar oleh ambulans. Ia pun memberikan kabar kepada keluarga di Kabupaten Cianjur mengenai kondisinya saat itu. 

Beragam upaya dilakukan pihak keluarga agar Santi bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit. Tak sedikit barang-barang yang sudah dijual untuk membeli obat dan biaya makan.

Siti Sofiah (46) sempat mengkhawatirkan anaknya yang tengah terbaring di rumah sakit, sehingga meminta agar Santi bisa pulang dan menjalani perawatan di Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan. Dari mulai menghubungi pihak Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Arab Saudi hingga pihak-pihak yang dapat membantu. Hingga akhirnya Santi bisa keluar dari rumah sakit dan pihak keluarga mengupayakan untuk kepulangan.

"Alhamdulillah waktu itu dibantu dari KJRI dan pihak lainnya. Untuk kepulangannya, keluarga akhirnya menjual rumah Santi dari hasil jerih payah selama ini," ungkap Sofiah.

Setelah tiba di kediamannya, pihak keluarga sempat meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan yakni PT Putra Timur Mandiri dan seorang sponsor beranama Tisna.

"Ayahnya sudah datang ke pihak sponsor yaitu Pak Tisna, tapi beliau lepas tanggung jawab," tuturnya.

Pihak keluarga menyerahkan pendampingan hukum kepada LBH Sunda Padjadjaran (Sunpar) untuk membantu proses terkait kondisi Santi Susanti.

Halaman
12