Kurikulum Nasional 2025

Muatan Pelajaran Tingkat Sekolah akan Dikurangi Imbas Adanya Metode Deep Learning, Mapel Apa Saja?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEEP LEARNING 2025 - Muatan Pelajaran Tingkat Sekolah akan Dikurangi Imbas Adanya Metode Deep Learning, Mapel Apa Saja?.Ilustrasi siswa sedang belajar di kelas.(Dok: Pintek/Kompas.com)

TRIBUNPRIANGAN.COM - Penerapan metode pembelajaran mendalam atau deep learning, semakin masif digarap pemerintah.

Pasalnya, sinyal gagasan perubahan model kurikulum di Indonesia ini telah diisyaraktkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, untuk dikaji lebih lanjut.

Namun, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa deep learning bukan kurikulum, melainkan digunakan sebagai metode pendekatan dalam pembelajaran.

Disamping penerapan metode pembelajaran terbaru ini, Abdul Mu'ti juga digadang-gadang mengurangi materi pembelajaran dalam jadwal belajar para siswa di sekolah.

Dimana pada metode pembelajaran deep learning, siswa akan belajar dengan lebih mendalam serta lebih kontekstual. 

Baca juga: Dapodik 2025.c Resmi Hadir dengan Fitur Baru, Sekolah Jangan Ketinggalan Update, Ini Link Unduhnya

Dengan demikian, diperlukan pengurangan materi pembelajaran di sekolah agar siswa bisa menjadi lebih fokus. 

"Karena pembelajaran mendalam itu menekankan pembelajaran yang lebih konstruktivis, ini teori pelajaran konstruktivis, kemudian deep learning proses, proses pembelajaran yang mendalam berpikir tingkat tinggi," kata Mu'ti dikutip dari Kompas.com saat ditemui di Kantor Kemendikdasmen, Jumat (11/4/2025) lalu.

Lantas mata pelajaran apa saja yang akan dikurangi dalam rencana penerapan metode deep learning tersebut?

Muatan Pelajaran yang Dikurangi dalam Daftar Proses Belajar Mengajar

Masih dari Kompas.com Mu'ti mengatakan, pengurangan muatan pembelajaran itu berlaku untuk semua mata pelajaran. 

Baca juga: Pemerintah Beri Terobosan Baru Ijazah Digital Tahun 2025, Begini Aturan Penerapan Operator Sekolah

Namun, belum pasti berapa persen pengurangan muatan pelajaran tersebut. 

"Semua mata pelajaran," ujarnya. 

Dengan sangat optimis Abdul Mu'ti menjelaskan, metode pembelajaran mendalam atau deep learning akan sukses diimplementasikan jika materi yang diajarkan tidak terlalu banyak.

Pasalnya, ia berpendapat jika setiap manusia memiliki cara yang berbeda dalam proses belajar yang dilakukan. Oleh karena itu, dalam metode deep learning ada tiga prinsip yang berbeda, yakni mindful, meaningful, dan joyful.

“Prinsip pertama yaitu 'mindful', di mana hal ini berarti bahwa proses yang berlangsung dilakukan dengan penuh kesadaran, dalam konteks di kelas seorang guru harus mengedepankan rasa penghormatan kepada seluruh muridnya, dan memberikan ruang kepada murid untuk menemukan cara yang efektif untuk mempelajari ilmu,

lalu, ada "meaningful" yang berartikan proses menemukan makna dan menembus pada manfaat dari ilmu yang diajarkan dan mengembangkannya.

Halaman
12