TRIBUNPRIANGAN.COM - Kabinet Benjamin Netanyahu telah menyetujui kesepakatan dengan Hamas untuk gencatan senjata di Gaza setelah lebih dari 460 hari perang di mana pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 46.788 orang Palestina dan melukai 110.453 orang.
Pemerintah Israel meratifikasi kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu pagi setelah melakukan pertemuan selama lebih dari enam jam, kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan singkat, sebagaimana dilansir Aljazeera.
“Pemerintah telah menyetujui kerangka kerja untuk pengembalian para sandera. Kerangka kerja untuk pembebasan para sandera akan mulai berlaku pada hari Minggu,” katanya.
Dengan kesepakatan yang ditentang keras oleh beberapa anggota kabinet garis keras Israel, laporan-laporan media mengatakan bahwa 24 menteri dalam pemerintahan koalisi Netanyahu memberikan suara mendukung kesepakatan tersebut, sementara delapan lainnya menentangnya. Kabinet keamanan Israel telah memberikan suara mendukung kesepakatan gencatan senjata pada hari Jumat.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, gencatan senjata dimulai dengan fase awal enam minggu di mana para tawanan di Gaza dibebaskan untuk ditukar dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, dan ini membuka jalan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Negosiator utama AS dalam pembicaraan gencatan senjata, Brett McGurk, mengatakan bahwa Gedung Putih memperkirakan gencatan senjata akan dimulai pada hari Minggu pagi, dengan tiga tawanan wanita akan dibebaskan ke Israel pada hari Minggu sore melalui Palang Merah.
Baca juga: Rakyat Gaza Berpesta Rayakan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas, Dimulai Hari Minggu
Baca juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Diklaim Israel Sudah Tewas, Hizbullah dan Iran Tingkatkan Serangan
Kementerian Kehakiman Israel pada hari Jumat merilis daftar 95 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam pertukaran pertama pada hari Minggu.
“Kami telah mengunci setiap detail dalam perjanjian ini. Kami cukup percaya diri ... ini siap untuk diimplementasikan pada hari Minggu,” kata McGurk dalam sebuah wawancara televisi dari Gedung Putih.
Setelah pembebasan tawanan pada hari Minggu, McGurk mengatakan bahwa kesepakatan tersebut menyerukan empat tawanan wanita lagi untuk dibebaskan setelah tujuh hari, diikuti dengan pembebasan tiga tawanan lagi setiap tujuh hari berikutnya.
Meskipun kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada hari Rabu oleh mediator Qatar, Mesir dan AS, serangan Israel ke Gaza terus berlanjut dengan hampir 120 orang terbunuh di daerah kantong Palestina tersebut sejak saat itu.
Gaza yang dilanda perang kini juga harus melihat lonjakan bantuan kemanusiaan. Truk-truk yang membawa bantuan berbaris pada hari Jumat di sisi Mesir perbatasan Rafah yang menyeberang ke Gaza selatan.
Seorang pejabat Mesir mengatakan sebuah delegasi Israel dari militer dan badan keamanan internal Shin Bet tiba pada hari Jumat di Kairo untuk membahas pembukaan kembali penyeberangan Rafah.
Pasukan Israel juga akan mundur dari banyak wilayah di Gaza selama tahap pertama gencatan senjata dan ratusan ribu warga Palestina akan dapat kembali ke rumah-rumah mereka yang tersisa di bagian utara wilayah tersebut.
Sebagaimana diberitakan, para mediator Qatar dan Amerika Serikat pengumuman kesepakatan cease fire atau gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera oleh Israel dan Hamas, Rabu (15/1/2025).
Berikut ini bocoran teknis gencatan senjata menurut media Maariv.