TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut terdapat Naskah Khutbah Jumat 13 Desember 2024/9 Jumadilakhir 1446, dengan judul Etika Bermedia Sosial: Menjaga Iman dan Martabat.
Salah satu rukun pada hari Jumat pemilihan Khutbah sangatlah penting dalam pelaksanaan shalat sunnah pada hari tersebut.
Ajaran Islam sendiri menganjurkan agar khutbah ini tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan.
Sekedar informasi ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 Desember 2024: Ciri Orang yang Bangkrut dalam Beragama Menurut Hadits Nabi
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad).
Untuk itu, pada kesempatan ini, TribunPriangan ingin mengulas tentang Etika Bermedia Sosial: Menjaga Iman dan Martabat.
Khutbah I
اَلْحَمْد للّٰهِ اَلَّذِي أَسْكَنَ عِبَادَهُ الدُّنْيَا هَذِهِ اَلدَّارَ وَجَعَلَهَا لَهُمْ مَننْزِلَةَ سَفَرٍ مِنْ اَلْأَسْفَارِ وَجَعَلَ اَلدَّارَ اَلْآخِرَةَ دَارَ اَلْقَرَارِ فَسُبْحَانَ مَنْ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ وَيَرْفَقُ بِعِبَادِهِ اَلْأَبْرَارِ فِي جَمِيعِ اَلْأَقْطَارِ وَسَبَقَ رَحْمَتُهُ بِعِبَادِهِ غَضَبَهُ وَهُوَ اَلرَّحِيمُ اَلْغَفَّارُ أَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمِهِ اَلْغَزَّارِ وَأَشْكُرُهُ مِنْ فَضْلِهِ بِشُكْرٍ مِدْرَارٍ وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ اَلْوَاحِدُ اَلْقَهَّارُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَلنَّبِيُّ اَلْمُخْتَارُ اَلرَّسُولُ اَلْمَبْعُوثُ بِالتَّبْشِيرِ وَالْإِنْذَارِ، اَللّٰهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَتَجَدَّدُ بَرَكَاتُهَا بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ وَعَلَى آلِهِ اَلْأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ اَلْأَخْيَارِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اَلْقَرَارِ
أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ؕ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡؕ
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 13 Desember 2024: Rahasia Mendapatkan Ampunan dan Rezeki
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Hanya dengan ketakwaan yang kokoh, kita akan senantiasa mendapatkan petunjuk di tengah perubahan zaman yang begitu cepat.
Salah satu perubahan terbesar di masa kita ini adalah hadirnya teknologi komunikasi, khususnya media sosial, yang begitu mempengaruhi cara kita berinteraksi, berpikir, dan bahkan berperilaku.
Seiring berkembangnya media sosial, kita sering kali mengabaikan bahwa setiap perkataan, setiap unggahan, setiap komentar, atau bahkan sekadar tanda suka dan bagikan yang kita lakukan adalah bagian dari amal perbuatan kita yang akan dihisab oleh Allah di hari kiamat. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat (pahala) dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat (siksa) dari kejahatan yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan kita, sekecil apapun, memiliki konsekuensi. Di dalam media sosial, setiap kata dan aksi kita akan kembali kepada kita, baik sebagai pahala jika digunakan dengan bijak atau dosa jika disalahgunakan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 Desember 2024: Sikap Bijak Muslim Sejati saat Hadapi Musibah
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial agar tetap menjaga iman dan martabat kita sebagai Muslim.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Media sosial memberikan kebebasan yang luas untuk berbicara, namun sebagai Muslim, kita memiliki batasan yang harus kita jaga. Di sinilah pentingnya etika bermedia sosial untuk menjaga keimanan dan martabat kita.
Ada beberapa prinsip yang perlu kita tanamkan dalam diri sebagai panduan agar tetap dalam koridor Islam saat bermedia sosial :
1. Berbicara yang Baik atau Diam
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini mengingatkan kita untuk tidak mengumbar kata-kata yang tidak bermanfaat, apalagi yang bisa menyakiti hati orang lain. Ingatlah bahwa komentar atau unggahan kita akan dibaca banyak orang, dan seringkali kita lupa bahwa kata-kata buruk bisa melukai.
2. Tidak Menyebarkan Berita Bohong atau Hoaks
Di dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)
Ayat ini mengingatkan kita agar selalu memastikan kebenaran setiap informasi yang kita dapatkan sebelum membagikannya. Hoaks, fitnah, dan kabar palsu sangat mudah tersebar di media sosial, dan sebagai seorang Muslim, kita tidak boleh turut serta menyebarkannya.
3. Menjaga Martabat dan Harga Diri
Media sosial sering kali mendorong kita untuk mengumbar banyak hal, bahkan hal-hal yang bersifat pribadi. Kita perlu mengingat bahwa Islam sangat menjaga kehormatan diri dan melarang tindakan yang merendahkan martabat. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 Desember 2024: 5 Golongan Manusia yang Dikhawatirkan Su’ul Khatimah
Sebagai Muslim, kita tidak perlu mengungkap hal-hal yang tidak bermanfaat di media sosial. Sebaliknya, gunakanlah media sosial untuk hal-hal yang positif, yang dapat menginspirasi dan membawa manfaat bagi orang lain.
4. Menghindari Ghibah dan Fitnah
Di dalam media sosial, banyak orang yang tergoda untuk membicarakan keburukan orang lain, baik secara terang-terangan maupun tidak. Padahal Allah telah melarang ghibah, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Hujurat ayat 12:
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
Artinya: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik." (QS. Al-Hujurat: 12)
Ghibah dan fitnah di media sosial tidak hanya berdampak buruk pada orang yang dibicarakan, tetapi juga menodai hati dan jiwa kita sendiri.
Sebagai kesimpulan, marilah kita bersama-sama menjaga keimanan dan martabat kita di era digital ini. Media sosial adalah alat, dan alat ini akan memberikan manfaat jika kita menggunakannya sesuai dengan ajaran Islam.
Mari kita gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, menyambung silaturahmi, memberikan inspirasi, dan berdakwah.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk selalu menjaga iman dan martabat kita dalam setiap langkah kehidupan, termasuk di media sosial.
Khutbah II
بَارَكَ اللّٰهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنِّي وَمِنْككُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، أَقَوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِننَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News