Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat keamanan, kesehatan, dan rezeki.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Oktober 2024: Menciptakan Keluarga Harmonis nan Islami
Pesan Rasulullah Kedua: Dapatkan Manisnya Iman
Jamaah salat jumat yang dirahmati Allah Ta’ala
Kedua adalah pesan Rasulullah yang menjelaskan tentang sifat-sifat orang beriman yang telah mengecap manisnya keimanan, kelapangan dada, menikmati setiap bentuk ketaatan dan kesanggupan untuk menanggung setiap derita di jalan Allah ‘azza wajalla.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi SAW bersabda,
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barang siapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Makna manisnya iman adalah kelezatan dalam melakukan ketaatan dan berani menanggung beban berat ketika menjalankan agama, serta lebih mengutamakan agama daripada dunia. Cinta hamba kepada Allah dapat terwujud dengan mengerjakan ketaatan dan menjauhi maksiat atau kedurhakaan.” (Syarah Shahih Muslim, 2/13)
Baca juga: Khutbah Jumat 11 Oktober 2024: Dampak HIV/AIDS dari Pergaulan Bebas dan LGBT
Pesan Rasulullah Ketiga: Ciptakan Kebahagiaan dan Hindari Kesengsaraan
Jamaah salat jumat yang dirahmati Allah Ta’ala
Ketiga adalah pesan Rasulullah yang menjelaskan tentang kebahagiaan duniawi yang banyak diharapkan oleh manusia.
Rasulullah SAW bersabda:
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيْءُ وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ الْجَارُ السُّوْءُ وَالْمَرْأَةُ السُّوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّـيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ
“Ada empat di antara kebahagiaan: istri yang shalihah (baik), tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih (baik), dan kendaraan yang nyaman. Ada empat kesengsaraan: tetangga yang buruk, istri yang buruk (tidak shalihah), rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya (no. 4032), Al-Baihaqiy dalam Syu’abul Iman (9556)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 11 Oktober 2024: Harta, Tahta, dan Wanita
Pesan Rasulullah Keempat: Hormati Siapa pun yang Allah Muliakan