TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tentunya kita sebagai manusia hidup di dunia ini sejatinya harus melakukan perbuatan baik yang sebagaimana diajarkan oleh Rasullah SAW.
Maka dari itu, jauhi segala macam sifat buruk jika tak ingin mendapat dosa.
Hal ini pun sudah dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini:
عن أَبي هريرة رضي الله عنه: أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم، قَالَ: ((مَنْ دَعَا إِلَى هُدَىً، كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أجُورِ مَنْ تَبِعَه، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أجُورِهمْ شَيئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ، كَانَ عَلَيهِ مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيئًا)). رواه مسلم.
Artinya: Dari Abu Hurairah rodhyallahu anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperolehi pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang mencontohinya itu, sedang barangsiapa yang mengajak ke arah keburukan, maka ia memperolehi dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu." (Riwayat Muslim)
Lantas, pelajaran apa yang terdapat di dalam hadits di atas?
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Sabtu 27 Juli 2024/21 Muharam 1446 H: Cara Mengobati Penyakit Futur Menurut Ulama
1. Anjuran untuk berdakwah yaitu mengajak manusia kepada petunjuk dan kebaikan, keutamaan da’i.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Ali ‘Imrân/3:104]
2. Hadits ini juga peringatan dari perbuatan mengajak manusia kepada kesesatan dan penyimpangan, serta besarnya dosa penyeru (kepada kejelekan) tersebut dan akibatnya.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Jumat 26 Juli 2024 / 20 Muharram 1446 H : Orang yang Paling Mulia di Sisi Allah
3. Barangsiapa yang memberi teladan (contoh) perbuatan yang baik, ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memberikan contoh kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut serta dosa orang-orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.
4. Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan, hadits di atas jelas menunjukkan anjuran dan disukainya memberikan contoh perkara-perkara yang baik dan haramnya memberikan contoh perkara-perkara yang buruk. Orang yang memberi teladan perbuatan yang baik, maka ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat. Dan orang yang memberikan contoh kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut serta dosa orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat. Begitu juga orang yang mengajak kepada petunjuk, ia mendapat pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, atau mengajak kepada kesesatan maka ia mendapat dosa seperti dosa-dosa pengikutnya, baik petunjuk atau kesesatan tersebut ia yang pertama kali memulainya, atau sudah ada sebelumnya (yang melakukannya). Dan baik itu dengan mengajarkan ilmu, atau ibadah, ataupun adab dan lainnya.
5. Perkataan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang mengerjakannya setelahnya’, maknanya bahwa perbuatan teladan tersebut (diikuti oleh orang lain) baik semasa hidupnya ataupun setelah ia meninggal dunia. Wallâhu a’lam.”
Baca juga: One Day One Hadits 25 Juli 2024: Keutamaan Cinta Akhirat dan Zuhud Dalam Kehidupan Dunia
Dakwah di jalan Allah Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.