Artinya: “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 12 Juli 2024 Pekan Pertama Muharam Bertema Anjuran Menyantuni Anak Yatim
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Kita perlu sadar sesadar-sadarnya bahwa di dunia ini kita diwajibkan berusaha untuk mendapatkan rezeki dari Allah swt. Namun kita juga harus sadar bahwa jumlah rezeki yang kita terima dari usaha yang telah kita lakukan adalah semata-mata ditentukan oleh Allah swt. Karena rezeki di dunia itu bukanlah matematika yang 1+1 =2. Namun terkait rezeki, adakalanya kita alami 1+1=0 atau bisa 1+1=11. Semua adalah kehendak Allah swt dalam memberikan rezeki kepada manusia baik dari jumlahnya maupun jalan atau cara Allah memberikannya.
Dari hal ini kita harus menyadari pula bahwa rezeki tidak hanya kita dapatkan dari bekerja atau berusaha saja. Allah memberikan rezeki kepada kita melalui banyak cara yang semuanya sudah diingatkan dan disebutkan dalam Al-Qur’an. Berikut ini khatib sampaikan ayat Al-Qur’an yang menyebutkan jenis cara atau jalan Allah memberikan rezekinya kepada manusia.
Pertama, rezeki yang memang telah dijamin dan ditentukan oleh Allah swt. Rezeki ini disebutkan dalam Surat Hud ayat 6:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: “Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)."
Kedua, rezeki yang diberikan dan disebabkan karena kita bekerja atau berusaha. Hal ini disebutkan dalam Surat An-Najm ayat 39:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ
Artinya: “bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,”
Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat 12 Juli 2024 Tentang Merenungi Makna dan Hikmah Hijrah
Ketiga, rezeki yang dianugerahkan Allah kepada kita karena kita bersyukur. Hal ini disebutkan dalam Surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”