Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 Juli 2024, Hal-hal yang Menghalangi Kedekatan Kita dengan Allah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelaksanaan Shalat Jumat (Pinterest/NowadayJournal)

Maksudnya, bukan berarti seorang salik tidak boleh bergaul dengan makhluk, tetapi jangan sampai terganggu pengaruh buruk mereka. Alih-alih dipengaruhi mereka, seorang yang ingin mendekatkan diri pada Allah harus membawa mereka ke jalan Allah.

Baca juga: Khutbah Jumat 5 Juli 2024, Pakai Bahasa Sunda, Tema: Soal Judi Online Kaasup Pagawean Setan

Ingatlah pengaruh orang yang ada di sekitar kita sangat besar. Makanya, harus lebih banyak bergaul dengan para shalihin, dengan guru-guru pembimbing, dan orang-orang yang berpengalaman terhubung dengan Allah.

Sekiranya bergaul dengan makhluk akan membawa pengaruh buruk, maka kita hendaknya memilih uzlah atau menjauh dari mereka atau cukup bergaul seperlunya dengan mereka, seraya yakin tujuan dirinya adalah ingin sampai kepada Allah dan harus menyingkirkan rintangan-rintangannya, termasuk rintangan makhluk.

Baca juga: Khutbah Jumat 5 Juli 2024, Pakai Bahasa Sunda, Tema: Soal Judi Online Kaasup Pagawean Setan

Namun demikian, mengurangi hubungan dengan makhluk bukan berarti kita memutus silaturahim dan berhenti menebar kebaikan dengan sesama, tetapi menyingkirkan segala pengaruh dan godaan yang datang dari arah mereka, menjauhi pergaulan yang tidak membawa dirinya semakin dekat dan semakin cinta kepada Allah.

Kendati masih bergaul dengan makhluk, hati kita tidak tergantung dan tidak berharap pada makhluk. Ketiga, penghalang kedekatan kita dengan Allah adalah setan. Selaku hamba yang ingin dekat dengan Allah, kita jangan pernah memberi kesempatan kepada setan untuk menggoda, kita harus tetap memusuhi setan.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 5 Juli 2024: 3 Hal untuk Perbaiki Diri di Tahun Baru Hijriah

Pasalnya, Allah sendiri menyatakan, setan itu musuh yang nyata bagi manusia dan senantiasa menyesatkan. Kendati tampak menuntun kepada kebaikan tapi akhirnya tetap menjerumuskan.

Al-Quran telah mengingatkan, “Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu,” (QS. Yasin [36]: 60).

Yang perlu diwaspadai adalah tipu daya setan sangat halus dan lembut. Al-Ghazali mengutip pernyataan Yahya bin Mu’adz ar-Razi:

الشَّيْطَانُ فَارِغٌ وَأَنْتَ مَشْغُولٌ وَالشَّيْطَانُ يَرَاك وَأَنْتَ لَا تَرَاهُ وَأَنْتَ تَنْسَاهُ وَهُوَ لَا يَنْسَاك وَمِنْ نَفْسِك لِلشَّيْطَانِ أعَوْانٌ

Artinya: “Setan itu santai, sementara engkau sibuk. Setan itu melihatmu, sedangkan engkau tidak melihatnya. Engkau melupakannya, sedangkan setan tidak melupakanmu. Lagi pula, setan itu memiliki banyak penolong dalam menggodamu.”

Baca juga: Khutbah Jumat 5 Juli 2024, Spesial Bahasa Sunda: Judi Hiji Pagawean Telenges Jeung Loba Bahayana

Salah satu cara agar kita terhindar dari godaan setan adalah memperbanyak dzikir dan berlindung kepada Allah karena tipu daya setan masuk di saat manusia lengah dan lupa pada Allah. Jangan pernah mengikuti tipu daya dan langkah setan, sebab sekali saja mengikutinya akan terus mengikutinya.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ اَتْبَاعِ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari mengikuti langkah-langkah setan.”

Itulah salah satu doa yang dapat kita panjatkan agar terhindar dari godaan dan langkah tipu daya setan.

Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat 5 Juli 2024: Hal Penting yang Harus Diperhatikan di Bulan Muharam

Hadirin Rahimakumullah

Halaman
1234