TRIBUNPRIANGAN.COM - Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh semua muslim yang sudah baligh dan berakal.
Puasa yang ditinggalkan menjadi tanggung jawab untuk diganti di lain hari.
Jika seorang muslim tidak berpuasa di bulan Ramadhan, maka diwajibkan untuk mengganti, membayar atau mengqadha puasa Ramadan.
Saat ini, umat muslim sudah berada di pertengahan bulan Syaban yang artinya bulan ramadhan 2020 sudah di depan mata.
Lantas bolehkah mengganti puasa Qadha Ramadhan setelah Nisfu Syaban?
Berikut ini penjelasan Ustad Abdul Somad yang dilansir dari laman Youtube Dakwah Islam.
Menurut UAS, pembayaran puasa Ramadhan setelah memasuki Nisfu Syaban, ada perbedaan pendapat para ulama.
Baca juga: Puasa Nisfu Syaban 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkap dan Keutamaannya
Ada yang mengharamkan puasa pada Nisfu Syaban hingga bulan Ramadhan tiba.
Ada juga yang membolehkannya.
"Sampai kapan batas meng- qadha shaum?" tanya seorang jamaah kepada UAS.
"Ini puasa Ramadhan tahun lalu. Dan ini 29 hari lagi puasa Ramadhan tahun ini. Maka kapan puasa qadhanya? Qadha itu mengganti, maka di sinilah qadha, qadha, qadha (diantara puasa Ramadhan tahun lalu dan tahun ini)," papar UAS.
Lalu, UAS pun menjawab soal hukum puasa qadha Ramadhan di bulan Syaban, terutama di hari Senin akan mendapat pahal 3 kali lipat.
"Siapa yang mengganti puasa di bulan Syaban hari Senin, otomatis dapat 3 pahala. Puasa qadha Ramadhan satu hari, puasa bulan Syaban dapat, dan puasa hari Senin," tutur UAS.
Baca juga: BACAAN Niat Puasa Nisfu Syaban, Lengkap Beserta Amalan Sunah dan Hukum Puasa Nisfu Syaban
"Jadi niatnya cuman satu, saya niat puasa qadha. Gak perlu niat 3 kali," tambahnya.
Setelah itu, UAS menjelaskan bahwa batas qadha itu sampai puasa Ramadhan yang akan datang.