TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, sebagai manusia tentu ingin memperkaya diri, terutama dari segi materi.
Jika mendefinisikan kaya dilihat dari harta, maka akan membuat seseorang tidak bersyukur dengan apa yang diterimanya.
Bisa jadi akan membuat kekayaan tersebut disalahgunakan dengan tidak baik bahkan bisa merendahkan orang lain karena memiliki harta berlimpah.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024 Bertemakan Meraih Kekayaan yang Sejati
Lebih baik kaya akan hati lembut, kasih mengasihi terhadap sesama makhluk, sehingga membuat jauh lebih bersyukur atas nikmat yang sudah Allah Ta'alaa berikan.
Kekayaan hati adalah mereka yang mengandalkan Allah Yang Maha Besar dalam setiap lini kehidupan.
Ikuti saluran Tribun Priangan di WhatsApp klik di sini.
Adapun tema kekayaan hati bisa dijadikan bahan khutbah pada Jumat, 26 Januari 2024, atau 14 Rajab 1445 Hijriah.
Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.
Mengutip dari laman Suara Muhammadiyah, berikut merupakan naskah khutbah Jumat bertemakan Meraih Kekayaan yang Sejati.
Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT Hari Ini Tentang Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Rajab 1445 Hijriah
Khutbah 1
الْحَمْدُ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ . أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ الرِّسالةَ، وَأَدَّى الْأَمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّةَ، وَجاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهادِهِ حَتَّى أَتَاهُ اليَقِينُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُم بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat Rahimakumullah,
Jika kita boleh memilih lahir dari keturunan siapa, mungkin kita akan memilih lahir dari keluarga raja, bangsawan atau keluarga presiden. Tanpa usaha keras, terpenuhi sudah apa yang menjadi keinginan. Siapapun mudah mengenal kita, ke manapun dan apapun yang diinginkan pasti terwujud.
Sayangnya kita tidak bisa memilih. Sehingga di antara kita tumbuh dari keluarga petani, pedagang, nelayan, rakyat jelata, atau bahkan tidak tahu keberadaan orangtuanya sekalipun, karena tumbuh besar berada di panti asuhan.
Inilah salah satu sunnatullah hidup di alam dunia yang serba fana. Allah SwT ciptakan ada yang kaya, ada yang kurang, ada yang cukup. Namun yang pasti adalah asal kejadian dan tujuan akhir perjalanan hidup kita adalah sama belaka.