Tabrakan Kereta Api di Cicalengka

SEDERET Tragedi Kecelakaan Lokomotif Kereta Api di Indonesia, Ada Tragedi Bintaro I

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI kecelakaan kereta (InternationalKontan.co.id)

Kecelakaan ini menewaskan 31 orang dan 53 orang luka berat.

Merujuk data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kecelakaan terjadi pada 25 Desember 2001 sekitar jam 04.33 WIB.

Kereta Api 146 menabrak Kereta Api 153 Gaya Baru Malam Selatan yang sedang menunggu bersilangan di sepur 3 emplasemen stasiun Ketanggungan Barat.

Kereta Api 146 berangkat dari stasiun Kejaksan Cirebon pada jam 03:36 dengan mengalami keterlambatan 2 jam 30 menit dari jadwal yang seharusnya.

Tabrakan tersebut terjadi dikarenakan KA 146 melanggar sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti).

6.Tabrakan Kereta Api Kertajaya dengan KA Sembrani (14 April 2006)

Kecelakaan kereta api ini melibatkan KA Kertajaya dan KA Sembrani.

Kecelakaan berawal ketika KA Kertajaya akan masuk ke Stasiun Gubug Jalur 1, sementara KA Gumarang masuk ke stasiun yang sama di jalur 2.

Setelah KA Gumarang melintas keluar, KA Kertajaya masih harus menunggu KA Sembrani lewat.

Namun, KA Kertajaya justru beranjak keluar sehingga masuk ke jalur 2.

Padahal, saat itu KA Kertajaya belum diberikan sinyal untuk berjalan.

Dari sisi lain, KA Sembrani yang datang dari arah Jakarta memacu dengan kecepatan tinggi masuk ke Stasiun Gubung.

Merujuk datatan KNKT, tumburan terjadi antara KA 150 Kertajaya dengan KA 40 Sembrani di wesel empat di sebelah Timur stasiun Gubug pada jam 02.10.

Pada jam 02.10 WIB, KA 40 Sembrani dengan kecepatan normal sekitar 70 Km/jam masuk dari arah Semarang.

Masinis melihat jalurnya terhalang (tidak bebas) dan beraksi melakukan pengereman darurat (emergency brake) kemudian menunduk.

Halaman
1234