Kisah Dede Tresnawan, Guru SLBN- B Sumedang, Disabilitas Netra Tapi Sekolah Sampai Sarjana

Editor: ferri amiril
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Dede Tresnawan, Guru SLBN- B Sumedang, Disabilitas Netra Tapi Sekolah Sampai Sarjana

"Ada orang bertanya mengapa mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan bukan Pendidikan Disabilitas. Saya jawab, saya ini orang disabilitas, untuk apa belajar lagi ilmu disabilitas," kata Dede. 

Dede yang kini tinggal di Dusun Marga Mukti, Desa Licin, Kecamatan Cimalaka ini mengakui, cita-citanya dulu bukanlah menjadi guru Bahasa Inggris, namun menjadi musisi, menjadi seniman musik. 

"Cita-cita memang bukan menjadi pengajar, awalnya di musik, saya ingin jadi musisi dan penyanyi ketika saya masuk (SLB). Itu karena saya disuguhakan teman-teman yang banyak seninya tinggi,"

"Lalu saya mengenal Bahasa Inggris," katanya. 

Dia berpikiran, menjadi pengajar tentu akan memberi dampak lebih besar untuk sesama. Namun, dia memastikan, bukan berarti bermusik tidak memberi dampak baik. 

Selama 13 tahun mengajar, Dede masih berstatus sebagai honorer yang kini hanya mendapatkan honor sebesar Rp 2,4 juta.

Dulu memang dia diberi tempat tinggal di asrama SLB Negeri B Sumedang, namun sekarang telah memilih tempat tinggal lain bersama istri yang bernama Asih (43) dan dua orang anaknya. 

Dia berharap, ada perhatian khusus dari pemerintah kepada orang-orang seperti dirinya.

"Bagi pemangku kebijakan, perhatikan kami (honorer) yang nasibnya masing terkatung-katung," ucapnya.(*)