Dalil-dalil tersebut menyebutkan kata nafs dengan makna ruh.
Bahkan, disebut pula bahwa ruh ada yang baik (thayyibah) ada pula yang kurang baik (khabitsah).
Dalam sebuah hadits, Nabi menceritakan proses pencabutan ruh seorang manusia oleh malaikat.
Apabila manusia itu mukmin yang baik, malaikat mengatakan,
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
Artinya: “Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau menuju ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya.”
Lantas dibawalah nyawa tersebut oleh para malaikat ke langit, dengan bau yang sangat harum semerbak.
Baca juga: One Day One Hadits, Belajar Suri Tauladan yang Baik dari Kesempurnaan Nabi Muhammad SAW
Setiap kali melewati kumpulan para malaikat, mereka pun berkata:
مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ؟
Artinya: “Ruh siapakah yang baik ini?”
Para malaikat pembawa ruh tersebut mengatakan,“Fulan bin Fulan,” disebutlah namanya yang terbaik semasa hidup di dunia.
Sebaliknya, apabila manusia itu adalah seorang kafir atau munafik, para malaikat mengatakan: