TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tentunya dalam membangunkan orang sahur ternyata memilik adab yang harus diperhatikan.
Meskipun memang, membangungkan orang sahur memiliki beberapa keutamaan seperti dapat mendapatkan pahal yang berlimpah hingga membantu orang lain meraih kesempurnaan puasa namun caranya pun juga harus diperhatikan.
Baca juga: UPDATE Terbaru 8 Desa di Kecamatan Cicalengka Bandung yang akan Dilewati Tol Getaci
Adapun mengingatkan atau membangunkan orang sahur merupakan ibadah sunnah yang penuh keberkahan di bulan Ramadan sebagaimana doa menyambut Ramadan, seperti dalam hadis berikut :
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
Dari Anas bin Maalik Radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan.”
Maka dari itu dan harus diperhatikan juga, bahwa jangan sampai kita salah membangunkan orang untuk sahur yang bisa jadi mengganggu orang lain atau malah membuat orang lain menjadi berdosa.
Seperti dalam kanal YouTube Yufid TV - Pengajian dan Ceramah Islam yang dikutip dari Tribun Palu, ada cara tepat untuk membangunkan sahur sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Kata Siapa Membangunkan Orang Sahur Hanya Aktivitas Biasa saja? Segera Simak, Ini Keutamaannya
Cara yang kurang tepat
Cara yang kurang tepat ternyata kerap kali dilakukan oleh masyarakat.
Bahkan cara ini malah menjadi sebuah kebiasaan.
Berikut adalah cara yang kurang tepat yang tidak dilakukan di zaman Nabi Muhammad SAW:
1. Berteriak
Pada zaman sekarang banyak ditemukan orang berkeliling dan berteriak "sahuuur! sahuuur!"
2. Menabuh Kentongan
3. Menyalakan Murattal di Masjid
4. Menyalakan lagu religi penuh musik
Cara ini akan mengganggu orang yang salat malam atau orang yang sedang beristirahat.
Baca juga: Muslim Tionghoa di Bandung Bagikan Takjil dan Gelar Buka Bersama di Masjid Lautze
Memang, membaca Al-Quran sebuah kegiatan yang baik.
Namun, bukankah ketika Al-Quran diperdengarkan seseorang diisyaratkan untuk mendengarkannya?
Allah SWT berfirman : 'Apabila dibacakan Al-Quran, perhatikanlah dan diamlah, agar kalian diberi rahmat' - Q.S Al-A'raf : 204
Coba bayangkan jika seseorang ketika diperdengarkan Al-Quran kemudian malah ditinggal tidur?
Hal ini pun pernah terjadi di zaman sahabat, mereka melakukan salat tahajud dengan mengeraskan bacaan Al-Quran.
Kemudian, hal tersebut pun dilarang oleh Nabi Muhammad SAW, karena hal ini menganggu.
Baca juga: Ini Bentuk Sedekah dan Amalan Baik Lain yang Diganjar Pahala Berlimpah di Bulan Suci Ramadan
Cara yang dianjurkan dalam membangunkan orang sahur
Cara yang dianjurkan dalam membangunkan orang sahur adalah dengan mengumandangkan Adzan 2 kali di waktu pagi.
Adzan di masa Nabi Muhammad SAW di waktu pagi ada dua.
1. Adzan Awal : dilakukan sebelum terbit fajar shodiq oleh Bilal bin Rabah.
2. Adzan Subuh : dilakukan setelah terbit fajar subuh oleh sahabat Abdullah bin Ummi Maktum.
Jarak antara kedua adzan ini tidak terlalu panjang.
Karena itu, para sahabat yang mengakhirikan makan sahur masih bisa menjumai adzan awal.
Nabi Muhammad SAW bersada : 'Sesungguhnya Bilal melakukan adzan di malam hari (sebelum subuh), untuk membangunkan oang yang tidu diantara kalian dan orang yang tahajud bisa kembali istirahat (untuk persiapan subuh)' - HR. Nasai, 2170.
Baca juga: Keutamaan Bersedekah di Bulan Ramadan, Salah Satunya Ganjaran Pahala yang Berlipat Ganda
Dalam riwayat lain, 'Jangan sampai adzan Bilal, membuat kalian untuk menghentikan makan sahurnya," - HR. Bukhari 7247.
Riwayat lain juga menyebutkan, 'Sesungguhnya Bilal melakukan adzan di malam hari (sebelum subuh). Makan dan minumlah kalian, sampai Ibnu Umii Maktum adzan" - HR. Muslim 1092
Tribuners, itulah sunnah Nabi Muhammad SAW dalam membangunkan sahur yang benar.
Adzan dua kali menjelang subuh dan ketika subuh dengan dua orang yang berbeda. (*)