"Kami telah kehilangan begitu banyak nyawa yang berharga, dan ini terjadi berulang kali di Nepal. Ini kerugian yang tidak dapat dibayar," kata Ram Bahadur KC, paman kapten penerbangan Kamal KC.
Perlu waktu sepekan
Tulsi Kandel, petugas medis di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tribhuvan di Kathmandu, yang mengatakan perlu waktu hingga seminggu untuk menyelesaikan otopsi jenazah korban kecelakaan pesawat Yeti Arilines yang jatuh di Nepal.
Pada Senin, tim pencari sendiri telah menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan.
Beruntung, kedua kotak hitam dalam kondisi baik, dan teranalisi sebagai penemuan yang mungkin dapat membantu penyelidik menentukan penyebab kecelakaan tersebut.(*)