Wisata Ciamis

Menjajal Keindahan Curug Tujuh Cibolang Ciamis, Terkenal Keindahan dan Legendanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Curug Tujuh Panjalu

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Kabupaten Ciamis merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat, yang sebagian wilayahnya berbatasan dengan bebrapa Kabupaten dan Kota seperti Kota Tasikmalaya, Kecamatan Sadananya,Baregbeg, Cikoneng dan Cijeungjing.

Sedangkan topografi permukaan daratan kecamatan ini sebagian besar berada di daerah dataran perbukitan.

Daerah dengan luas  2.557 kilometer persegi ini biasa disebut sebagai Kota Manis, salah satunya karena pemandangan dan wisata di kota ini yang menarik untuk dikunjungi.

Kata Ciamis berasal dari kata "ci" dan "amis" yang berari air, dan kata "amis"  sendiri memiliki dua arti yakni amis (bahasa Sunda) berarti manis (berkaitan dengan rasa) dan amis (bahasa Jawa) berarti "anyir" (berkaitan dengan aroma penciuman).

Kota yang terkenal dengan penghasil kerupuk ini, memiliki potensi wisata yang dapat digunakan untuk mengisi libur akhir pekan bersama keluarga.

Kota pusat kerajaan Galuh di masa lalu ini memiliki bentang alam yang sangat beragam mulai dari pegunungan perbukitan, dataran rendah dan pantai.

Tak hanya itu, Ciamis juga memiliki berbagai macam tempat wisata alam yang bisa anda kunjungi untuk mengisi waktu liburan seperti gunung, perbukitan, hutan, situ, waduk, pemandian air panas, kolam pemandian atau kolam renang dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Wisata Ciamis Kampung Kuta, Penuh Akan Kearifan Lokal

Baca juga: Situ Lengkong Desa Panjalu, Wisata Ciamis yang Penuh Sejarah dan Nilai Religi

Hal yang tak kalah menarik dari kota ini adalah tempat wisata air terjun atau curug yang ada di ciamis, dengan ketinggian air terjun berfariatif.

Airnya yang dingin dan jernih ditambah kebanyakan lokasinya berada di tengah tengah hutan maupun pepohonan yang rimbun sehingga memberikan sensai asri dan sejuk.

Salah satunya adalah wisata Curug Cibolang terletak di kawasan Perhutani Resort Pemangku Hutan (RPH) Panjalu, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Ciamis, Perhutani Ciamis, Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu. 

Curug 7 Cibolang berjarak 35 km dari pusat Kota Ciamis ke arah utara atau 5 kilometer dari pusat kota Kecamatan Panjalu, disebut curug tujuh karena memiliki tujuh air terjun/curug yang saling berdekatan jaraknya.

Sesuai dengan namanya, Curug Cibolang memiliki 7 curug atau air terjun yang letaknya tidak berjauhan sehingga kamu bisa sampai ke curug terakhir hanya dalam waktu 2-3 jam saja.

Bahkan, curug 4 dan 5 saling berdekatan, jaraknya sekitar 2 meter, dan setiap curug memiliki nama, yaitu Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik, dan Curug Cibuluh.

Curug ini terletak 800 – 900 meter diatas permukaan laut, jadi siapkan fisik mu untuk melewati jalan yang menanjak dan medan yang sedikit melelahkan.

Namun jangan khawatir, sepanjang perjalanan mata kamu akan  dimanjakan dengan keindahan dari Hutan Pinus yang mengelilingi curug ini.

Legenda Curug Tujuh Cibolang 

Menurut legenda yang beredar di masyarakat Panjalu mengatakan bahwa Curug Tujuh Panjalu terbentuk dari air mata seorang raja.

Berdasarkan cerita, dahulu kala terjadi musim kemarau panjang di wilayah ini yang menyebabkan air menjadi langka dan tanah menjadi kering. Rakyat  tidak bisa minum dan bercocok tanam.

Raja pun sedih melihat masyarakatnya menderita. Akhirnya, sang Raja memutuskan untuk pergi bertapa dan berdoa meminta kepada Tuhan agar diturunkan hujan.

Namun, setelah sekian lama bertapa, doanya masih tidak juga dikabulkan, dan sang Raja pun akhirnya menangis karena tak kuasa menahan rasa sedihnya.

Namun tiba – tiba terjadi keajaiban, pasalnya air mata sang Raja perlahan berubah menjadi genangan air yang makin lama makin membesar sampai membentuk aliran air yang terpecah dan jatuh di tujuh buat tebing yang saat ini kita kenal sebagai Curug Tujuh Panjalu.

Bahkan sampai saat ini, air dari Curug Tujuh Panjalu dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti encok, rematik, pegal linu, hingga penyakit kulit. Bahkan, air curug ini tidak pernah kering meskipun pada musim kemarau.

Baca juga: Curug Cipongkor, Destinasi Wisata Alam yang Recommended untuk Healing

Lokasi dan Akses 

Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, motor, dan bahkan sepeda gunung untuk datang kesini, namun jika kamu lebih memilih untuk naik kendaraan umum, maka kamu bisa pergi ke Terminal Ciamis dan kemudian naik kendaraan umum jurusan Ciamis – Panjalu.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, cukup gunakan Google Maps sebagai petunjuk arah.

Semakin dekat dengan Curug Tujuh Panjalu, jalan akan semakin kecil dan menyempit, namun kita kaan disuguhkan dengan pemandangan sepanjang jalan yang luar biasa yang dipadukan dengan sawah terasering yang berlapis lapis.

Sesampainya di parkiran curug, akan banyak warung yang menyediakan makanan dan minuman, yang bisa untuk makan dan ngopi sembari beristirahat sejenak setelah perjalanan yang lumayan jauh.

Dari parkiran, kamu perlu berjalan sekitar 800 meter untuk sampai di pintu masuk Curug Tujuh Panjalu.

Suasana yang semakin cantik akan terlihat dengan kombinasi pedesaan dan alam yang asri nan indah.

Sepanjang mata memandang, kamu akan melihat pepohonan, sungai, dan sawah yang menyejukan mata dan pikiran.

Baca juga: Mata Air Sirah Cipelang Sumedang, Destinasi Wisata Alam yang Recommended untuk Dikunjungi

Harga Tiket dan Jam Operasional

Harga tiket masuk Curug Tujuh Panjalu sangat murah, kisaran Rp. 7.500, biaya tersebut sudah termasuk menikmati pemandangan Curug Tujuh Panjalu dengan bebas dan sepuasnya.

Waktu jam operasionalnya sekitar jam 08.00 – 17.00 WIB. 

Setelah membeli tiket, waktunya untuk berpetualang.

Jalan menuju ke puncak cukup menanjak, semakin tinggi semakin terjal, tai tak perlu khawatir, karena kamu bisa beristirahat di warung yang ada di tengah perjalanan atau bahkan mendirikan tenda sendiri.

Jika anda berencana mengunjungi tempat ini, jangan lupa memakai jaket dan pakaian yang hangat karena udara disini sangat dingin, sekitar 17-18 celcius, sertakan pula sepatu atau sendal gunung untuk memudahkan perjalanan anda.(*)